iya nihh sesuai janji aku up
seneng ga?
yah dikacangin hiks
yauda gapapa
SIAP GAK SAMA CHAPTER SEKARANG?!
oke selamat membaca!
---"Lo kenapa malah masuk sih kemarin?" Qiren mengernyit tak habis pikir dengan Vega.
Vega hanya menyengir, "Ya gak pa-pa, biar jadi anak teladan."
"Gak, bego namanya." suara Alena membuat teman-temannya tertawa. Perempuan itu jarang sekali berbicara, sekalinya membuka mulut. Pasti ucapannya dapat menohok hati.
Vega mendengus, "Iya deh, yang pinter sampai lomba olimpiadeeee."
"Kemarin puas lo, godain Narennya?" Nova membalikkan topik.
"Iya nih, gaada kita pasti puas ya berduaan?" sambung Grass.
Vega tersenyum lebar, "Hari ini kita pergi ke panti asuhan bukan?"
"Dih, ngalihin." celetuk Xeanee membuat Vega berdecak.
"Itu gak penting, benerkan hari ini jadwal kita ke panti?"
Nova mengangguk, "Iya, makanan, mainan sama pesenan anak-anak kemarin udah gue urus. Tinggal caw aja nanti sore."
"Veeee, siapa tuh." Grass menunjuk seseorang yang baru saja terlihat batang hidungnya. Mereka kini sedang berada di dekat parkiran motor. Berkumpul di dekat koridor anak kelas sepuluh.
Vega langsung menegakkan punggungnya, beranjak dari sandaran pada tembok. Ia menoleh mencari siapa yang Grass maksud. Namun setelah melihat sesosok itu adalah Naren, ia langsung kembali bersandar.
"Gak disamperin Ve?" tanya Hazel heran.
Vega menggeleng, "Nggak, libur dulu."
"Dih libur, ada ya hari libur ngejar Naren di hidup lo Ve?" tanya Grass.
"Lo berantem Ve?" Xeanee mengernyit.
Vega hanya menggeleng, "Nggak, pengen aja."
"Tuhkan, udah mulai sadar kan lo Ve?" ujar Qiren sembari tersenyum tipis.
Nova menyenggol bahu Qiren, "Udah, ayo balik aja."
---
Pelajaran PKN sedang berlangsung, biasanya semua penghuni kelas 11 IPA 3 sudah menjatuhkan kepalanya di atas permukaan meja. Namun kini semuanya sedang serius dan terburu-buru mengerjakan sesuatu. Semuanya diberi tugas dengan jumlah dua lembar, jika telat mengumpulkan mereka akan diberi nilai 0 dalam ulangan. Bukan salah gurunya, itu karena sebagian besar mereka tidak pernah mengerjakan tugas. Dan berakhir dengan tugas sekaligus hukuman untuk sekelas.
Vega menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Berisik banget elah, Qir diemin apaa!" kesal Vega yang terusik dengan kebisingan kelas.
Qiren yang sedang fokus menulis mengedikkan bahu, "Gak tau ah, urusin aja sama lo. Capek gue."
Vega mendengus ketika menyadari pulpennya habis tinta. Pulpen yang satu nya lagi sedang di pinjam oleh Qiren karena perempuan itu lupa membawa tempat pensil.
"Yang punya pulpen lagi, minjem dong!" Vega berteriak di tengah keributan kelas yang tengah rusuh karena keluhan dari banyak mulut.
Secara bersamaan, seorang lelaki di hadapannya dan seorang lelaki di samping yang juga duduk di barisan depannya pun menoleh. Keduanya menjulurkan sebuah pulpen.

KAMU SEDANG MEMBACA
VEGANDRA [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] belum direvisii, buruan bacaa! Cerita cowok ngejar cewek? Bukan! Nih kali ini kenalin cerita cewek primadona yang ngejar cowok sedingin kulkas! Tapi yakin kuat bacanya? Mampir ke cerita Vegandra! --- Vega suka makan, suka moto...