ABSEN SINI!
RAMEIN YAA!
biar cepet menuhin targett, komen di setiap paragraf♡nembus 200 komen?
selamat membaca!♡
---
Jantung Vega berdetak seribu kali lipat lebih cepat. Pandangannya lurus menatap Naren yang sedang menatapnya teduh.
"Naren beneran udah suka Vega?"
Masalahnya Vega terlalu kaget dan tidak percaya bahwa lelaki yang selalu ia kejar kini akhirnya membalas perasaannya.
Naren mengangguk, "Jadi pacar Naren ya?" ulang Naren, yang lebih terdengar memaksa daripada bertanya.
"Iya, mauu." jawab Vega sembari mengangguk-angguk.
Senyuman lebar langsung terukir di wajah Naren. Lelaki itu menaruh gitarnya disampingnya, kemudian ia menarik Vega ke dalam pelukannya. Vega membalas pelukan Naren, mata nya terpejam. Rasanya seperti ada kupu-kupu di dalam dirinya.
"Makasih," celetuk Naren yang lagi-lagi membuat Vega tersenyum.
Vega mengangguk di dalam pelukan Naren. Naren mengeratkan pelukannya, "Aku pacar kamu."
Vega terkekeh di dalam pelukannya, "Geli," ujarnya sembari melepas pelukan.
Naren mengernyit, "Kenapa?"
"Gak geli apa, aku-kamu terus sambil pelukan gitu, rasanya kaya.."
"Gak seneng?" Naren menaikkan sebelah alisnya. Vega membulat kan matanya sembari tersenyum lebar, "Senenggg koook!"
"Terus?"
Vega mengedikkan bahunya, "Gak tau, gak biasa kali."
Naren tidak mengatakan apapun lagi, ia hanya menatap Vega.
"Apa?" tanya Vega ketika Naren hanya menatapnya.
"Ish,"
Namun Naren tetap saja diam. Vega menghela napasnya, kemudian ia mengambil ponsel dari saku rok seragamnya. "Punya Twitter gak Nar?"
Lelaki itu menggeleng, "Kenapa?"
"Buat dong, seru tau."
Lagi-lagi Naren menggeleng, ia kemudian bangkit dari kursi dan menaruh gitar ke tempat semula.
"Ih kok gak mau?" Vega mencebikkan bibirnya.
"Gak suka main gituan."
Vega mengangguk-angguk, "Oooh, yaudah. Padahal cowok-cowok yang lain aja follow twitter aku."
Naren yang tadi sedang membelakangi, langsung berbalik menatap Vega. Ia langsung mengeluarkan hpnya dan berjalan menghampiri Vega.
"Buatin." ujar Naren sembari mengulurkan ponselnya. "Yeayy!" Dengan senang hati Vega mengambil ponsel Naren.
---
"Naren."
Suara berat itu berasal dari Bang Bechor. Setelah mendengar kabar dari Ezra mengenai Naren yang marah karena telah tau kebenaran ayahnya, Bang Bechor langsung melaju ke markas besar. Karena sebenarnya, ini salahnya. Bukan salah Alendra. Bechor yang yang meminta Alendra untuk tutup mulut.
"Naren." Panggil Bang Bechor lagi ketika Naren terus berjalan tanpa menghiraukan panggilannya.
Vega tidak tahu harus berbuat apa, sejujurnya ia ingin menahan. Walaupun ia kini sudah menjadi pacarnya, perihal hal ini ia tidak bisa menegur.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEGANDRA [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA!] belum direvisii, buruan bacaa! Cerita cowok ngejar cewek? Bukan! Nih kali ini kenalin cerita cewek primadona yang ngejar cowok sedingin kulkas! Tapi yakin kuat bacanya? Mampir ke cerita Vegandra! --- Vega suka makan, suka moto...