NIH SESUAI JANJI,
SENENG GA?!Dengan penuh amarah, Naren langsung menendang preman itu sampai tersungkur. "BANGSAT!" Naren menindih preman itu dan langsung memberi tinjuan tanpa henti.
Beberapa anggota Gaster yang memang ikut mencari Vega bersama Naren langsung turun dari motor dan membantu Naren. "NAR, VEGA!" Teriak Arga ketika berhasil menjatuhkan salah seorang preman, dan kini Arga tengah menginjak punggung preman itu.
"URUS VEGA! BIAR GUE YANG URUS INI." Teriak Arga kesal sembari mendorong Naren dari atas tubuh preman yang sudah pingsan tidak berdaya.
Naren yang telah tersadar, ia menarik napasnya. Berusaha mengontrol napasnya yang tengah tidak beraturan. Tatapannya yang awalnya buram, kini menajam kembali. Pandangannya terjatuh kepada Vega yang sedang terduduk dengan lutut menekuk sembari menutup wajahnya. Naren langsung berdiri dan menghampiri Vega.
"Sayang," Naren menarik Vega ke dalam pelukannya. Tubuh perempuannya itu bergetar hebat. Tangisannya sudah tidak mengeluarkan suara. Naren merasakan sesak yang luar biasa melihat pacarnya saat ini. Ia terlambat, ia telah gagal menjaga Vega.
Matanya kembali memanas ketika mengingat bagaimana preman itu melecehkan Vega di depan matanya. Rasanya ia ingin sekali memaki dan menyalahkan dirinya sendiri. Namun kini mati-matian ia tahan rasa itu. Vega lebih penting daripada ego nya.
"Sayang, aku disini. Maaf aku telat." Naren mengusap punggung Vega yang bergetar. Vega mendorong pelan dada Naren, ia mendongak menatap Naren.
"Nar.. aku.." matanya menatap Naren sendu. Matanya berkaca-kaca, membuat Naren semakin terluka.
"Ssst, sekarang kamu udah sama aku." Naren hendak memeluk Vega kembali, namun Vega menahannya.
Kedua tangan Vega bergerak mengusap kasar ke dua pipinya beberapa kali. Berusaha menghapus kasar bekas kecupan yang ditaruh pria bajingan itu. "A- Aku-" bibir Vega bergetar, ia tidak mampu berbicara apa-apa. Namun sikapnya berhasil membuat Naren paham dan membuatnya terpukul.
Naren menahan kedua tangan Vega, "Ssshh, udah cukup." Ia kembali menarik Vega ke dalam pelukannya. Vega memberontak meminta dilepaskan, namun pada akhirnya perempuan itu membalas pelukan Naren. Memecahkan tangisannya di pelukan Naren. Suaranya telah habis, namun isakkan nya masih terdengar dan punggung Vega masih bergetar naik turun tidak beraturan.
"Sayang?" Naren melepaskan pelukannya ketika Vega mendadak diam. Perempuan itu menutup matanya rapat. Kehilangan kesadaran diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEGANDRA [END]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM BACA!] belum direvisii, buruan bacaa! Cerita cowok ngejar cewek? Bukan! Nih kali ini kenalin cerita cewek primadona yang ngejar cowok sedingin kulkas! Tapi yakin kuat bacanya? Mampir ke cerita Vegandra! --- Vega suka makan, suka moto...