absen dulu sini
Malam ini Vega tengah mengendarai Blave sembari menikmati dinginnya angin. Tujuannya kini adalah ke rumah Grass. Vega dan teman-temannya berencana untuk mempersiapkan ulang tahun Naren malam ini. Ulang tahunnya masih tiga hari lagi, namun mereka berinisiatif untuk menyicil. Vega ingin ulang tahun Naren di tujuh belas tahunnya ini memberikan kesan yang sangat berarti dalam hidup Naren. Maka dari itu, ia harus mempersiapkannya sebaik mungkin. Tentu dengan sahabatnya.
Vege memperlambat laju motornya. Matanya menyipit untuk memperjelas penglihatannya. Segerombolan laki-laki yang berpakaian urakkan sedang mengerumuni seorang wanita. Mata Vega melebar ketika ia mengenali perempuan itu, ia Letta. Letta terlihat sangat ketakutan, perempuan itu kini tengah memberontak ketika ditarik oleh salah seorang lelaki layaknya preman.
Melihat itu Vega langsung melajukan motornya, "LEPASIN SIALAN!" Vega langsung turun dari motornya. Tanpa menunggu kalimat atau sapaan dari para lelaki tidak tahu malu itu. Vega langsung melayangkan tendangan kepada seseorang yang sedang menarik Letta.
"Mau lo apa, mau ikut campur hah?!" seorang lelaki berbadan kekar dengan otot di sepanjang lengannya, melangkah maju.
"Gue yang harusnya nanya, lo mau ngapain? mau ngerusak cewek hah?! sadar lo udah jenggotan, pikirin tuh usia lo!" Vega menarik Letta untuk berdiri di belakangnya. Letta yang mendengar suara itu langsung terkejut, ia kenal dengan suara ini. Ia tidak menyangka Vega datang untuk menyelamatkannya.
"Apa?!" Vega mengangkat dagunya angkuh, "Badan doang gede, otak gak ada."
Sebelum Vega terkena pukulan dari lelaki berbadan kekar itu, dengan sigap Vega langsung menghindar dan melayangkan tendangan andalannya yang berhasil membuat si badan kekar itu terjatuh. Setelah itu, Vega langsung di serbu oleh tiga orang preman yang lain. Vega sudah lama tidak melakukan beladiri, ia sedikit kewalahan menghadapi tiga orang sekaligus. TEnyata kemampuan penyerangan para preman itu tidak bisa disepelekan. Mereka terbilang cukup jago. Ya, hanya cukup. Seandainya satu lawan satu, Vega pasti akan lebih mudah menghabisi mereka.
"Ve!" Letta menjerit ketika Vega terjatuh ke aspal saat salah seorang berhasil memberi pukulan pada tengkuk Vega. Bagian yang merupakan titik kelemahan banyak orang.
Vega meringis sembari megang tengkuknya, "Sialan." Untung saja pukulannya sedikit meleset. jika benar-benar tepat, bisa saja ia kini telah pingsan. Vega segera bangkit dan langsung memberi tendangan sekligs kepada tiga orang itu.
"Ve awas!" teriak Letta lagi ketika Vega hendak di beri pukulan dengan sebuah kayu oleh salah seorang preman. Namun dengan cepat Vega menghindar, "Tangan kosong dong!" Vega menendang kaki preman itu hingga terjatuh. Ia mengambil alih kaju panjang itu dan melayangkan pukulan pada lengan preman itu. "Sialan lo mau bikin gue cedera hah?!" Vega menendang kaki preman itu. Setelah memastikan salah seorang preman itu tumbang, Vega langsung berbalik untuk menghabisi yang lain. Tersisa tiga orang. Sebelum melayangkan tinjuan, Vega melempar kayu yang ia pegang ke dekat Letta. Siapa tahu, perempuan itu bisa membantunya dengan alat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEGANDRA [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] belum direvisii, buruan bacaa! Cerita cowok ngejar cewek? Bukan! Nih kali ini kenalin cerita cewek primadona yang ngejar cowok sedingin kulkas! Tapi yakin kuat bacanya? Mampir ke cerita Vegandra! --- Vega suka makan, suka moto...