50. tembakan

3.1K 309 193
                                    

siap?

"Cukup untuk latihan hari ini, terima kasih karena sudah berlatih dengan semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cukup untuk latihan hari ini, terima kasih karena sudah berlatih dengan semangat. Bapak senang melihat semangat kalian. Terus pertahankan atau tingkatkan semangat belajar kalian. Bapak yakin kalian akan membawa nama baik Arcturus di kejuaraan nanti. Bapak tutup latihan sore ini, kalian semua sudah boleh pulang ke rumah masing-masing." ucap sang pelatih mengakhiri kegiatan. 

"Terima kasih Pak," sahut mereka serempak sebelum akhirnya bubar dari lingkaran besar.

"Ve," 

Vega yang sedang mengusap tengkuknya menoleh, "Kenapa Bob?"

"Muka lo pucet, lo sakit?" Bobi, anak bisbol dengan pipi sedikit tembam. Lelaki itu menatap Vega cemas. 

"Iya Ve, gak kaya biasanya." Silvi ikut menyahut, perempuan itu juga cemas dengan keadaan Vega. 

Vega mengangkat sebelah alisnya, "Emang iya? kecapean aja kayaknya. Gue gak pa-pa kok." 

Silvi menggeleng, "Biasanya juga capek kali Ve, tapi muka lo sekarang kayak orang sakit. Mending lo pulang bareng Bobi deh."

Vega langsung menatap Bobi, "Ah gak usah. Lagian gue bawa motor."

"Ve, tapi kalau-"

Tiba-tiba seseorang menarik tangan Vega hingga membuat Vega berbalik badan. Matanya reflek terpejam ketika dahinya disentuh dengan punggung tangan seseorang. 

"Panas, masih ngelak gak sakit?"

Vega langsung membuka matanya ketika mendengar suara itu, "Naren kok-"

"Pulang sama gue." Naren langsung menarik Vega, "Bentar," 

Dengan cepat Vega mengambil tasnya dan langsung ditarik kembali oleh Naren. Keduanya kini telah berada di atas motor Naren. Pada akhirnya Vega menuruti ucapan Naren untuk pulang bersamanya. Perihal motor Vega, motornya akan diurus oleh teman-teman anggota Athena. 

"Kok ada di sekolah?" Vega membuka suara. "Bukannya tadi udah pulang?"

"Ada yang ketinggalan." 

Vega mengernyit, "Terus gak sengaja liat aku gitu? emang apa yang ketinggalan?"

"Kamu." 

Vega menaikkan sebelah alisnya, "Kamu lagi gombal?"

Sedetik kemudian Vega tersenyum menahan tawa, "Pfffftt,"

"Ngetawain?"

Vega menggeleng, "Maaf, tapi kamu gak cocok nge gombal receh gitu. Seriusan. Jangan lagi deh." senyuman lebar terukir di wajah Vega. 

"Harus sakit dulu ya biar di anter pulang? ternyata masih sama ya kaya dulu." Vega tersenyum tipis mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu. Dimana Naren mengantarnya pulang ketika ia sedang sakit. 

VEGANDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang