26. nge-date?

4.3K 502 154
                                    

SENENG GA?!

ABSEN DULU SINI MERAPAT!

selamat membaca!

---

Tak terasa kini sudah menginjak hari Minggu. Perempuan dengan rambut sedikit coklat, asik mengayunkan kakinya keatas dan ke bawah sembari berbaring. Sebelah tangannya aktif memainkan ponsel dan sebelahnya lagi aktif mengambil cemilan untuk kebutuhan perutnya.

Vega mengernyit ketika nomor yang tidak dikenali menghubungi nya, "Halo?"

"Halo sayang, ini Tante Freya. Tolong save ya, ini nomornya Naren."

Di Pertemuan pertama nya dengan Freya, mereka memang sempat bertukar nomor. Freya ingin lebih dekat dengan Vega.

Vega membulatkan matanya, ia langsung berdiri dari kasur.

"Halo tanteeee, aku kira siapa." jawab Vega dengan ramah. Jantungnya berdebar.

"Save yaa sayangg,"

Vega mengangguk bersemangat, "Iya Tante, pastii aku save. Makasih loh Tan."

Vega mengulum bibirnya malu, ketika mendengar suara kekehan dari sana.

"Iya sama-sama, Tante mau minta sesuatu boleh?"

Lagi-lagi Vega mengangguk, "Boleeh, kenapa Tan?"

"Tante mau belanja sama Naren hari ini. Tante pengennya kamu ikut, mau gak?"

Vega langsung menggigit ponselnya dengan mata terpejam, menahan untuk tidak berteriak. Sebelum akhirnya sebuah suara kembali menyadarkan nya.

"Halo Vega?"

"Iyaaa Tante, iya Vega mau." jawab Vega dengan senyum lebar di wajahnya.

"Ya udah, sekarang kamu siap-siap. Nanti Tante yang jemput kamu."

Vega memindahkan ponselnya ke telinga kiri, "Okee Tantee, sampai ketemu."

Setelah itu panggilan terputus.

"AAAAAAAAAAAA!" Vega langsung melompat ke atas kasur. Wajahnya sudah memerah membayangkan beberapa waktu ke depan.

Ia yakin, hari ini akan menjadi hari yang membahagiakan.

---

Dengan tergesa Vega berjalan menuruni tangga. Freya baru saja mengabarinya bahwa ia sudah berada di depan rumah Vega.

"Mau kemana lo?" Vales mengehentikan langkahnya sembari memeluk beberapa cemilan.

"Pacaran," jawab Vega asal sembari merapikan pakaiannya.

Vales mengernyit, "Dih sejak kapan? halu aja lo." lelaki yang menduduki bangku SMP itu kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Vega mencibir kesal, "Vales bangke,"

Perempuan yang kini memakai oversize T-shirt berwarna putih dan celana jeans itu, kini berjalan keluar rumahnya dengan senyuman manis di wajahnya.

Ketika Vega mendekati mobil berwarna hitam yang terparkir di depan rumahnya. Seorang lelaki dengan T-shirt berwarna putih juga celana hitam yang melekat di tubuhnya, keluar dari mobil hitam itu.

Jantung Vega berdebar kencang ketika Naren semakin mendekat. Namun langkah lelaki itu terhenti, Vega menatap Naren yang mengernyit.

"Ngapain disitu? masuk." Naren membuka pintu mobil bagian belakang.

Vega tersenyum lebar, "Makasih," ia langsung memasuki mobil itu.

"Tantee," sapa Vega ketika sudah berada di dalam mobil.

VEGANDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang