SENENG GA?!
ABSEN SINI!
RAMEIN YA, LANGSUNG KOMEN KALAU ADA YG BIKIN GREGET!
selamat membaca!
---
Naren mengusap wajahnya pelan. Seorang perempuan terus terbayang di ingatannya. Segala hal yang pernah perempuan itu lakukan kini sangat terasa berarti baginya. Ia sudah merasa kehilangan akan sosok perempuan itu. Vega, perempuan itu berhasil merebut seluruh perhatian dan hatinya. Naren sadar ia menyukai Vega. Dan ia tak ingin, kehilangan Vega untuk selamanya. Vega sudah masuk ke dalam hidupnya, dan ia tidak akan membiarkan Vega keluar.
"Galau?"
Ale memberikan secangkir minuman sembari berdiri di samping Naren. Keduanya kini tengah berada di balkon kamar milik Alendra.
"Vega marah banget." ujar Naren memulai cerita.
"Iya lah, lo kan bego." sahut Ale santai.
Naren mengangguk, "Gak jauh beda sama lo."
"Dih bangke kok jadi gue?"
Naren berdecak, "Gue harus gimana?"
Ale mengernyit, kemudian tertawa kecil. "Udah lama gue gak liat lo galau sampe gelisah gini."
"Suka lo sama Vega?" tanya Ale hanya ingin memastikan bahwa Naren telah sadar dengan perasaannya.
Naren mengangguk, "Suka. Gue gak mau dia pergi."
"Bilang, nyatain lah! pasti langsung luluh terus maafin lo."
Naren menggeleng, "Dia gak mau ketemu sama gue."
Ale mengernyit, "Lah, terus nanti lo gak masuk ke kelas gitu. Kalau-
"Le, " Naren menatap tajam Ale.
Ale menggaruk tengkuknya, "Bercanda elah Nar."
Ale menggigit bibir bawahnya seraya berpikir, "Cara Vega berhasil narik hati lo gimana?"
Naren menoleh dan berpikir sesaat.
"Lakuin hal yang sama. Buktiin ke dia kalau lo nyesel dan lo serius perjuangin dia."
"Gue gak bisa kaya dia."
Ale berdecak, "Dih bangke. Mau Vega pergi dari lo?! Tanggung jawab lagian lo jadi cowok, udah bikin Vega sakit hati masa disuruh perjuangin aja gak bisa. Kerenan Vega daripada lo."
Iya, gak ada yg bisa kayak Vega.
Ale menyenggol bahu Naren, "Ya terserah lo sih. Kalau Vega berarti buat lo, perjuanginlah. Gak usah gengsi."
"Mulai dari mana?"
---
Kaki jenjang Vega mulai memasuki kelas bersama dengan kedua temannya. Langkahnya terhenti ketika sudah sampai di bangkunya. Sebuah minuman susu rasa strawberry yang berada diatas mejanya berhasil menarik perhatiannya. Vega mengernyit, setelah menaruh tas diatas bangku Vega langsung mengambil susu tersebut. Sebuah post it bertulisan "Maaf" tertempel di minuman tersebut.
Vega diam sesaat, pikirannya langsung tertuju pada Naren. Namun ia tak menyangka bahwa lelaki itu akan melakukan hal seperti ini. Pandangannya langsung mengedar untuk memeriksa kehadiran lelaki itu. Vega menaruh kembali susu itu di atas mejanya ketika mengetahu bahwa lelaki itu sedang tidak ada di dalam kelas. Ia tidak akan mengembalikan minuman tersebut, dan ia juga tidak akan meminumnya.
Vega langsung menarik kursi dan duduk. Ia menghela napasnya ketika keributan datang tepat disaat bokongnya baru saja menyentuh permukaan kursi.
"Sialan sakit woi!" Langit membalas tinjuan dari Gino.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEGANDRA [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA!] belum direvisii, buruan bacaa! Cerita cowok ngejar cewek? Bukan! Nih kali ini kenalin cerita cewek primadona yang ngejar cowok sedingin kulkas! Tapi yakin kuat bacanya? Mampir ke cerita Vegandra! --- Vega suka makan, suka moto...