Jangan lupa vote nya yaa guys, bantu support nya biar makin semangat nulisnya.
Boleh komen juga di paragraf yang bikin kamu greget, rameinn pokonyaaa <3
thank u,
udah siap? selamat membaca!---
Grass menjambak rambut Qiren, "Sialan lo Qir!"
Qiren memegang rambutnya, "Sakit woi Grass!"
Grass tidak peduli dengan Qiren yang sudah meringis kesakitan, "Bodo amat bangke, lo ngeselin banget. Bercanda lo gak ada lucu-lucunya setann."
"Itu lucu Grass, lucu!" Qiren meringis kesakitan namun sekali-kali ia tertawa.
"Kenapa sih?" Hazel menatap jengah keduanya yang selalu saja ada bahan untuk bertengkar.
"Bangke, ni anak ngecomblangin gue sama Farhan. Dorong-dorong gue sampe gue dipeluk gara-gara mau jatuh mana erat banget meluknya sampe sesek, keringetan lagi bau banget."
Hazel tertawa mendengarnya, "HAHAHAHAHA itu lucu banget Grasssss!"
"Ampun ampun, lepas woi sakit bangetttt bangkeeee!" teriak Qiren membuat Grass melepaskan jambakannya walaupun tidak ikhlas. Rasa kesalnya pada Qiren masih tertanam dalam dirinya. Grass akan membalasnya. Bayangkan saja, Farhan baru saja latihan sepak bola, tubuhnya masih penuh keringat.
Lelaki itu menjadi penjaga gawang karena badannya yang besar dan memilikinya keahlian dalam menangkap bola. Saat selesai melaksanakan latihan, Qiren menyadari bahwa Farhan memperhatikan Grass selama ia latihan. Ketika Mereka ingin melewati anak futsal yang sedang beristirahat, dengan jahil Qiren mendorong Grass dan berakhir dengan Farhan yang memeluk Grass.
"Ve, itu Kean tuh. Masih aja dateng gak tau malu banget." Nova mendelik kala seorang lelaki menghampiri mereka.
"Hai Ve," sapa Kean. Lelaki yang pernah menjalin hubungan dengan Vega, alias mantan. Kata orang, Kean adalah lelaki yang tidak tahu diri dan tidak tahu malu.
Vega memutar bola matanya malas, ia berpindah tempat menjadi berdiri di samping Hazel.
"Jutek banget sih," Lelaki itu semakin mendekati Vega.
Vega menatap Kean yang kini berada di depannya. "Bisa gak usah ganggu gak?!"
"Gue gak mau ganggu lo, baru juga dateng." Kean memasang wajah tanpa dosa.
"Ck, kedatangan lo itu ganggu ketenangan hidup gue." ketus Vega.
"Masa? dulu lo bilang kalau kehadiran gue-"
"Move on jelek! sadar gak sih yang lo lakuin ini malah bikin gue makin enek sama lo. Cari cewek lain sana, yang selevel sama lo!"
Kean malah tersenyum tipis, membuat Vega semakin kesal pada cowok itu. "Bisa pergi?!"
"Heh kutu! denger gak sahabat gue bilang apa?! lagian lo ya batu banget, Vega udah gak suka sama lo dari abad lalu. Ngapain sih masih ganggu, lo yang mutusin lo yang sekarang ngejar lagi. Vega gak butuh cowok bego kayak lo!" Qiren menatap kesal Kean.
"Emang salah kalau gue berjuang lagi? gue mutusin dia-"
"Bacot."
Semua orang menatap Alona yang kini memasang wajah datar. Bahkan saat ia kesal pun wajahnya sama seperti saat ia ada dalam mood yang baik. Jadi, jangan salahkan orang-orang yang menganggap Alona jutek. Karena memang seperti itu Alona. Satu kata tadi baru saja keluar dari mulut Alona. Perempuan paling cuek dan jutek di Athena.
Vega menghela napasnya, "Kalian semua duluan aja ke Wayan nya. Gue ladenin dulu ni cowok."
"Sabar ya Ve," Hazel menepuk pundak cewek itu dan langsung pergi melintasi jalanan bersama teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEGANDRA [END]
Genç Kurgu[FOLLOW SEBELUM BACA!] belum direvisii, buruan bacaa! Cerita cowok ngejar cewek? Bukan! Nih kali ini kenalin cerita cewek primadona yang ngejar cowok sedingin kulkas! Tapi yakin kuat bacanya? Mampir ke cerita Vegandra! --- Vega suka makan, suka moto...