[10] degem

1.6K 109 3
                                    

HAIII IT'S ME NAZMY!!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

HAPPY READING ^^

***

10. DEGEM

.

.

.

Satu bulan telah berlalu. Kehidupan Fathan dan Yera masih seperti biasa. Sifat Fathan sudah tidak terlalu cuek dan Yera juga. Mereka belum terlalu dekat. Pertengkaran kecil sering terjadi, seperti dua bocah yang saling bertengkar. Yera sudah bisa memasak sedikit-sedikit, di bantu oleh google, youtube dan Fathan tentunya. Ngomong-ngomong tentang Atella, ia belum mengetahui kalau Fathan sudah ada yang baru. Tapi ia seperti biasa sering mengganggu Fathan.

Dan sekarang, Atella berjalan di koridor mencari keberadaan Fathan. Matanya tertuju pada lapangan di mana Fathan sedang bermain basket dan teman teman Fathan yang duduk di pinggiran. Salah satu yang Atella suka, yaitu saat Fathan bermain basket. Entah mengapa bibirnya sepontan membentuk senyuman. Rasa yang ada di hatinya masih sama saat ia dan Fathan masih berpacaran. Atella harap ia masih bisa merebut Fathan kembali dan menjadi pacar seperti dulu.

Atella berjalan mendekat ke arah Fathan. Teman-teman Fathan yang sedang mengobrol sontak melihat ke arah Atella dan memperhatikannya.

Fathan melempar bola basket ke arah ring, tapi tidak masuk. Bola itu melesat ke tepian ring dan memantul ke samping, lebih tepatnya ke arah Atella yang berada tak jauh di samping ring basket. Fathan melihat itu sontak berlari dan dengan cepat menangkap bola basket yang hampir mengenai Atella. Atella yang tidak tahu ada bola basket yang hampir kena kepadanya, terkejut atas perlakuan Fathan.

"Sorry. Gak apa-apa 'kan?" tanya Fathan.

Atella menggeleng. "Gue gak apa-apa."

"Idih idih, bau-bau ada yang mau balikan nih," sahut Albert menggoda. Ngomong-ngomong, Albert belum mengetahui kalau Fathan sudah menikah.

Atella tersenyum malu. "Aminin aja deh,"

Fathan memasang wajah datar. Ia berjalan ke arah teman-temannya. Atella mengikuti di belakang. Fathan duduk di sebelah Adnan sambil menaruh bola basket di bawah.

"Nih buat lo," ujar Atella menyodorkan botol minum ke Fathan.

Fathan memandang botol itu sejenak lalu mengambilnya. "Thanks." ucap Fathan.

Kalau tidak haus, Fathan juga tidak akan mengambil minuman itu. Atella tersenyum. "Oh iya Than, pulang sekolah lo bisa anter gue ke toko Mama gue gak?" tanya Atella.

Fathan meneguk air minum di mulutnya. "Gue gak bisa." tolaknya.

"Bentar aja, masa gak bisa?"

"Gue sibuk."

"Sibuk ngapain?"

"Harus banget gue kasih tau?"

"Gak juga sih. Tapi serius gak bisa?"

Fathan menggeleng.

Atella menghela napas. "Kata Mama gue, kalo gue ke sana harus sama lo, sekalian Mama pengen ketemu sama lo."

"Gue gak bisa. Lain kali aja."

"Ya udah deh." pasrah Atella.

"Mending sama gue aja La," sahut Qathan.

Atella menoleh. "Gak deh. Makasih."

"Ihh, Alla mah gitu." ujar Qathan. Memasang wajah cemberut.

"ALLA!!"

Fathan & YeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang