haloo
vote dulu yaaa53. TURNAMEN
⚠
.
Sudah 3 hari Fathan tidak bertemu dengan Yera. Ia baru pulang ke rumah orang tuanya kemarin sore. Cowok itu kini hanya terbaring di ranjangnya. Ia sedaritadi hanya memainkan ponselnya, makan, rebahan dan begitu terus. Sekarang pukul 2 siang, seharusnya kembarannya sudah pulang sekolah, tapi adiknya itu tak kunjung datang.
Fathan mematikan ponselnya lalu memejamkan matanya seraya tengkurap. 5 menit kemudian, ia sontak membuka mata saat merasa tubuhnya ditindih oleh tubuh lain membuat Fathan mengaduh, "Aaaakh!"
Si pelaku berguling ke samping. "Ngapa ngedesah sih lo?"
Fathan berdecak. "Punggung gue sakit bego!"
"Oh? Sorry sorry."
Qathan, cowok itu melihat layar ponselnya. Kembarannya mengubah posisi ikut melihat. Fathan mengangkat sudut bibirnya. "Beneran pacaran lo?"
"Hm."
"Habis cipokan langsung jadian ternyata."
Qathan menyentak tangan kembarannya. "Sialan."
Fathan terkekeh. "Gue cepuin lo ke Mama,"
Qathan berdecak. "Awas aja lo."
"Udah gue cepuin sih, terlanjur."
"THAN!!"
Fathan terkekeh puas. Ia mengambil ponselnya, melihat roomchat Yera. Gadis itu tidak ada menghubunginya, terakhir saat ia dan Yera melakukan panggilan video melalui ponsel Mamanya. Fathan melirik Qathan. "Yera baik-baik aja kan?"
"Nggak tahu. Tadi dia gak sekolah."
Kerutan di dahi Fathan terlihat. "Kok kenapa?"
"Mana gue tahu."
"Adnan gak ngasih tahu? Temennya?"
"Mereka juga gak tahu. Tapi bilangnya izin, gak tahu izin ke mana."
Fathan menghela napas. Ia memikirkan Yera, kemana gadis itu? Apa mungkin ke psikolog untuk check up? Semoga saja istrinya itu baik-baik saja. Fathan kembali menaruh ponselnya, menatap langit-langit kamar.
"Lo kapan sekolah?"
"Besok mungkin." jawab Fathan. Ia menoleh ke kembarannya. "Sa,"
"Apa?"
"Parfum Dior gue buat lo, masih baru."
Sontak Qathan menoleh. Tersenyum lebar. "Serius?"
"Tapi bantuin gue,"
"Oke, lo butuh bantuan apa?"
"Gue pengen ketemu Yera, nanti malem."
***
Sesuai rencana kedua anak kembar itu, mereka menuruni anak tangga, menghampiri orang tuanya yang sedang menonton televisi. "Ma, Pa, kita mau keluar sebentar," izin Qathan.
Gita dan Ali menoleh. "Mau kemana? Fathan juga ikut? Kamu baru pulang dari rumah sakit loh," ujar Gita melihat Fathan yang memakai hoodie.
"Iya Ma, cuma mau nyari makan, Fathan suntuk katanya, jadi ya udah Aksa ajak aja. Gapapa kan?" balas Qathan.
"Ya udah, jangan malem-malem. Fathan kamu baru sembuh, jangan makan sembarangan."
Fathan mengangguk. "Iya Ma,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fathan & Yera
Teen Fiction[END | PART LENGKAP] [MS 1] . Dijodohkan? Mungkin kata 'dijodohkan' itu tidak asing bagi orang zaman dahulu. Fathan, laki-laki yang bergantung pada Mamanya alias manja, ia mau tak mau menerima paksa perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya i...