vote yagesya
47. JUARA OLIMPIADE
.
Senin, hari yang menegangkan bagi Yera. Karena hari ini juara olimpiade diumumkan, di hadapan seluruh murid dan para guru. Jantung Yera berdegup kencang, takut hasilnya mengecewakan. Sebenarnya ia sudah tahu hasilnya, tapi tetap saja Yera gugup. Sekarang Yera berdiri di lapangan bersama seluruh murid, upacara telah dimulai beberapa menit yang lalu. Juara olimpiade akan diumumkan setelah selesai upacara. Selang beberapa menit, upacara pun selesai.
"Dimohon untuk tidak bubar barisan terlebih dahulu, karena akan ada pengumuman." ucap salah satu guru.
Bu Rahma mengambil alih mic dari guru itu. Ia menatap seluruh muridnya. "Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh, alhamdulillah puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Pada hari ini, di senin pagi, berhubung kemarin ada siswa dan siswi yang ikut olimpiade, dan alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan walaupun sebagian tidak masuk 3 besar. Tapi saya sangat bangga kepada mereka telah membawa nama baik sekolah ini. Sebelum saya umumkan juaranya, saya akan menyebut siapa saja yang mengikuti olimpiade ini. Yang pertama dari perwakilan kelas 11 IPS 1 yaitu, Raya Almeera. Yang kedua perwakilan dari 11 MIPA 2 yaitu, Bayu Saputra. Yang ketiga perwakilan dari kelas 12 MIPA 1 yaitu, Xavyera Aleeya Elara. Dan yang ke empat perwakilan dari kelas 12 IPS 2 yaitu, Arfian Elano. Boleh tepuk tangan untuk mereka?"
Suara tepukan tangan bergema riuh.
"Oke, kalau begitu saya umumkan. Juara ke-2 olimpiade Fisika diraih oleh... Bayu Saputra! Selamat untuk Bayu, dipersilakan maju ke depan." ucap Bu Rahma.
Suara tepukan tangan kembali bergema dengan sorakan riuh. Bayu maju perlahan ke depan.
"Baik, selanjutnya--"
Yera berdegup kencang. Kedua temannya malah heboh.
"Juara ke-3 olimpiade Matematika diraih oleh Xavyera Aleeya Elara! Selamat untuk Yera, harap untuk maju ke depan." ucap Bu Rahma.
Lagi, tepukan tangan kembali riuh. Cyra dan Lira mendorong-dorong Yera untuk maju ke depan. "Cepet, Yer!" desak Lira.
Yera menahan senyum, gugup. Ia mengibaskan tangan ke dua temannya. Kemudian melangkahkan kakinya ke depan.
"Baik itu juara kita. Untuk Raya dan Fian jangan bersedih, kalian sudah melakukan yang terbaik. Raya dan Fian harap ke depan, karena kita akan memberikan rewards." ucap Bu Rahma.
Ke empat murid yang mengikuti olimpiade itu berdiri di depan. Kepala sekolah mulai memberikan medali perak kepada Bayu dan medali perunggu kepada Yera. Tak hanya itu mereka berempat mendapat uang tunai dari hasil olimpiade. Di sisi lain, Fathan memandang Yera dengan senyum di bibirnya dan dengan tatapan bangga.
Setelah itu, seluruh murid dibubarkan. Fathan menghampiri Yera seraya tersenyum. "Congrats, gak sia-sia Mama milih mantu. Jadi, kan, anak-anak gue nanti pada pinter, kayak Ibunya." ucap Fathan.
Pipi Yera memanas. "Ck, apa sih? Btw, makasih." balasnya tersenyum.
Fathan mengangguk. "Mau hadiah apa dari gue? Cuddle? Kiss? Or something else?"
"Itu mah maunya lo." cibir Yera membuat Fathan menyengir. "Ya udah mau apa? Hp? Rumah? Mobil? Jalan-jalan? Atau...?"
"Jalan-jalan sekalian morotin duit lo." ucap Yera.
"Boleh, ide yang bagus. Nanti gue kasih kartu kredit sama kartu debit, lo boleh beli apa aja."
"Serius?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fathan & Yera
Teen Fiction[END | PART LENGKAP] [MS 1] . Dijodohkan? Mungkin kata 'dijodohkan' itu tidak asing bagi orang zaman dahulu. Fathan, laki-laki yang bergantung pada Mamanya alias manja, ia mau tak mau menerima paksa perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya i...