Vote ya vote
22. STEP BY STEP
.
Berhubung hari ini adalah hari jum'at, sekolah pulang lebih awal. Fathan dan Yera baru sampai di rumahnya. Yera lebih dulu masuk ke dalam diikuti Fathan di belakang. Yera merebahkan badannya di sofa dan memainkan ponselnya. Sementara Fathan memasuki kamar, menaruh tasnya. Kemudian menghampiri Yera, menyingkirkan kaki Yera lalu duduk. Yera otomatis mengubah posisinya menjadi duduk.
Fathan menyalakan televisi, lalu membuka ponselnya. Sementara Yera beranjak ingin mengambil minum, lalu kembali ke sofa dan memberikan satu minuman untuk Fathan. "Bahan buat masak udah mau habis, mau belanja kapan?" tanya Yera.
Fathan menelan air minumnya lalu menjawab, "Nanti habis pulang salat jum'at aja."
"Jam berapa?"
"Satu-an."
Yera mengangguk saja, lalu meminum minumannya. Fathan melihat jam ternyata sudah pukul 10.45 ia beranjak melangkah ke kamar untuk mandi. Sementara Yera memainkan ponselnya. Beberapa menit kemudian ponselnya low batt, Yera memasuki kamar untuk mencharger ponselnya. Kemudian ia membuka lemari, mencari pakaiannya. Ia menoleh ke kamar mandi, memastikan Fathan masih belum selesai.
Yera membuka roknya menyisakan celana hitam pendek miliknya, lalu melepas seragam sekolahnya dan menyisakan tanktopnya. Yera mengambil kaus oversizenya, belum sempat memakai, pintu kamar mandi terbuka. Fathan terdiam sebentar di ambang pintu lalu melanjutkan langkahnya. Yera membalikkan badannya. "Lo sana dulu, gue mau pake baju." ujar Yera.
"Tinggal pake aja. Lagian gue udah lihat." balas Fathan.
"Heh! Kapan? Belum juga." ujar Yera sambil membenarkan kaus yang ingin dipakai.
"Dih pikun. Waktu itu di hotel pas first night--"
Yera yang ingin memakai kausnya, menoleh cepat ke Fathan. "Diem gak lo?! Jangan ngada-ngada."
"Canda. Barusan gue lihatnya. Lagian udah sah, ngapain masih malu?"
Yera tak menjawab, ia menutup dadanya lalu membalikkan badannya. Sementara Fathan terkekeh. "Mau lihat lagi dong," ucapnya.
Yera berdecak. "Than, diem!"
"Mau lihat..."
Yera berdecak kesal. Ia dengan cepat memakai kausnya. "Lihat apa sih?!"
"Muka lo. Pasti merah kan? Mana pengen lihat,"
Di bilang seperti itu, wajah Yera malah memanas. "Nggak! Apaan sih!" ujar Yera. Ia melangkah ke tempat di mana ponselnya dicharger.
Fathan menghentikan kekehannya, ia membuka lemari, mengambil baju koko lalu memakainya. Kemudian ia mencari sarung. "Sarung gue mana Ra?" tanya Fathan.
"Di lemari."
"Gak ada."
"Di bawahnya."
"Nggak ada, Yera."
Yera menghela napas. Ia menghampiri Fathan, lalu mencari sarung dan ia pun langsung menemukan sarung tersebut. "Nih," ucap Yera memberikan sarung itu.
Fathan mengambil. Yera kembali ke tempat tadi. Fathan memakai sarungnya setelah itu ia mencari parfumnya diatas nakas. "Lo lihat parfum gue gak?" tanya Fathan.
"Nggak."
"Yang kecil itu, gak lihat?"
"Nggak, kan elo yang naruh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fathan & Yera
Teen Fiction[END | PART LENGKAP] [MS 1] . Dijodohkan? Mungkin kata 'dijodohkan' itu tidak asing bagi orang zaman dahulu. Fathan, laki-laki yang bergantung pada Mamanya alias manja, ia mau tak mau menerima paksa perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya i...