vote dulu ygy
41. RUANG ICU
.
Keempat mata itu bertemu, saat Yera berbalik setelah membayar susu kotaknya. Fathan, laki-laki itu menatapnya. "Ra, duduk bar--"
"Nggak." sela Yera.
Yera melengos, melewati Fathan. Membuat Cyra dan Lira mengikuti Yera dengan tatapan bingung. Fathan memandang Yera dari kejauhan. Bahkan dari kemarin Yera hanya berbicara seadanya sampai saat ini. Fathan tahu, kalau Yera masih marah dengannya. Satu tepukan di bahunya membuat Fathan menoleh menatap teman-temannya.
"Cie marahan," ujar Qathan.
Fathan memutar mata. Tak membalas.
"Bau-bau perang dunia ke-tiga nih." tambah Albert.
Sementara Adnan menatap Fathan lurus. "Lo gak nyakitin Yera, kan?" tanyanya.
Yang ditanya hanya melirik Adnan sekilas. Itu membuat Adnan meraih kerah seragam Fathan dengan cepat, mencengkeramnya erat. "Jawab anjing!" sentak Adnan.
Qathan dan Adnan langsung melerai. "Nan udah Nan, gak usah ribut." ucap Albert menarik Adnan membuat cengkeramannya lepas.
Adnan menghela napas kasar seraya menatap Fathan. Qathan menyodorkan minuman yang baru dibuat kepada Adnan. "Minum dulu minum," ujarnya.
"Duduk dulu, belom juga makan udah ribut aja." kata Albert.
Mereka melangkah ke tempat duduk biasa yang mereka tempati di kantin. Qathan dan Albert langsung memakan makanannya. Sementara Adnan masih memandang Fathan yang sedang mengaduk makanannya.
"Eh btw, si Atella gak bareng lo tadi pagi," ujar Qathan.
Fathan menggeleng.
"Lo beneran lagi marahan sama Yera?" Albert bertanya.
Fathan akhirnya menghela napas. "Yera yang marah sama gue."
"Karena?" tanya Albert lagi.
Fathan terdiam sesaat. "Gue gak bisa ngasih tahu di sini."
Albert mengangguk pelan. "Oke gue ngerti."
"Awas aja lo nyakitin Yera. Inget kata-kata gue waktu itu." ujar Adnan.
Fathan memakan makanannya. Ia mendengarkan Adnan. Tentu Fathan ingat, waktu itu Adnan bilang, kalau lo nyakitin dia, gue orang pertama yang ngehajar lo. Dan saat itu juga Fathan baru mengetahui kalau Adnan adalah sepupu Yera.
Adnan berdecak memandang Fathan. "Lo denger gue gak sih?!"
"Denger." jawab Fathan. Ia menoleh ke arah di mana Yera duduk, memperhatikan sesaat lalu kembali memakan makanannya.
"Eh, btw, gue rencana mau nembak Kirei, saran dong kapan?" ujar Qathan mengalihkan pembicaraan.
Albert menaikkan alis. "Emang yakin Kirei suka sama lo?"
"Yakin lah, seratus persen yakin gue." ujar Qathan.
"Buktinya?"
"Dia ... suka chat gue duluan, terus dia ngucapin good night tiap malem," kata Qathan.
Albert terkekeh. "Gitu doang dah biasa kali,"
"Biasa tai ucing! Itu tuh dia perhatian sama gue." bantah Qathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fathan & Yera
Teen Fiction[END | PART LENGKAP] [MS 1] . Dijodohkan? Mungkin kata 'dijodohkan' itu tidak asing bagi orang zaman dahulu. Fathan, laki-laki yang bergantung pada Mamanya alias manja, ia mau tak mau menerima paksa perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya i...