siapkan hati siapkan jiwa
vote dulu ya bestie
32. FLY ME TO THE MOON
.
Seperti biasa, saat jam istirahat, Atella memegangi tangan Fathan, walaupun cowok itu memberontak. Fathan tidak tahu kenapa akhir-akhir ini Atella berusaha mendekatinya, lagi. Mereka berdua ditambah tiga teman Fathan, duduk di tempat biasa seraya menyantap makanan.
"Mm... Than, ada yang mau gue omongin sama lo," ujar Atella.
"Tinggal ngomong." balas Fathan tanpa melirik Atella.
"Tapi nggak di sini, gue pengen ngomong berdua aja." ujar Atella. "Habis makan, bisa, kan?" lanjutnya.
Fathan mengangguk pelan.
"Ekhm, btw bakso gue asin banget, kayaknya si abangnya kebelet kawin." ucap Albert.
Yang lain tidak merespon, membuat Albert berdecak. "Kok pada gak nyaut si?" ujar Albert.
"Basi." timpal Qathan.
"Gue tambahin sambel aja biar pedes." Adnan menyindukkan sambal, tapi Albert menahan. "Jangan lah."
"Saran dong, enaknya gue nembak doi kapan?" tanya Qathan.
"Sekarang." jawab Albert.
"Nunggu beberapa bulan dulu lah." sahut Adnan.
Qathan melirik kembarannya. "Menurut lo Than?"
"Pastiin dulu dia suka sama lo atau nggak." ujar Fathan.
"Berarti lo dulu mastiin gue dulu Than?" tanya Atella menyahut.
"Anjay! Berpengalaman." seru Albert.
"Bener tuh La, dia sampe nanya sama gue berkali-kali, katanya gini; Sa, Alla suka sama gue gak ya? Gue mau nembak tapi takut gak di terima. Mana gitu mukanya bingung banget, hahaha!" ujar Qathan tertawa mengejek.
Fathan mendelik. "Gue gak ada kayak gitu." elaknya.
Atella tersenyum. "Masa sih?"
"Serius La, gue gak bohong." ujar Qathan.
Atella menatap Fathan. "Jadi, lo dulu suka banget sama gue Than?"
"Nggak." jawab Fathan.
"Ya, kalau gak suka ngapain dipacarin?" cibir Albert.
"Biasa cowok, aslinya mah bucin akut." tambah Qathan.
"Bukan gue ya bukan." timpal Adnan.
"Bukan gue juga." sahut Fathan.
"Gue gak percaya sama lo Than, paling lo sama cewek lo, peluk-pelukan, terus ciuman, manja-manjaan, ya, kan? Gue tahu lo dari zaman kandungan, bahkan pas di dalem perut lo--"
Fathan membekap mulut Qathan. "Bisa diem gak sih? Mulut lo frontal banget."
Qathan menyingkirkan tangan kembarannya. "Y."
Qathan melanjutkan makannya. Begitu juga yang lain. Fathan meminum minumannya setelah menghabiskan makanannya. Ia membuka ponselnya, melihat beberapa chat setelah itu kembali mematikan ponselnya. Fathan melirik ke sekitar mencari Yera lalu tersenyum tipis setelah melihat gadis itu, ia beralih menyedot minumannya.
"Btw, Al, gimana rasanya ldr?" tanya Adnan.
"Kenapa? Lo mau nyoba? Saran gue sih jangan. Takut gak bisa nahan." ujar Albert.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fathan & Yera
Teen Fiction[END | PART LENGKAP] [MS 1] . Dijodohkan? Mungkin kata 'dijodohkan' itu tidak asing bagi orang zaman dahulu. Fathan, laki-laki yang bergantung pada Mamanya alias manja, ia mau tak mau menerima paksa perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya i...