special chapter ; kupu-kupu

812 44 3
                                    

13 tahun yang lalu

Dua bocah laki-laki berwajah mirip alias kembar, mereka berusia 5 tahun, sedang telanjang bulat selesai mandi. Salah satu bocah itu keluar dari kamar menuju ke arah tangga. Terdiam sesaat, akhirnya bocah itu berjongkok lalu duduk di tangga sebelum akhirnya meluncur ke bawah.

"FATHAN JANGAN SERODOTAN DI TANGGA!! Sini kamu pake baju!" teriak Gita dari dalam kamar yang sedang memakaikan pakaian pada salah satu anaknya.

Fathan kecil yang mendengar itu lantas dengan cepat menghampiri Sang Mama. "Iya Ma!"

Gita melirik Fathan yang kembali masuk ke kamar. Ia memakaikan kaus terlebih dahulu pada Qathan. Setelah itu beralih pada Fathan. "Kamu itu udah mandi, nanti kotor lagi gimana?" omel Gita pada Fathan.

"Athan cuma duduk di tangga." cicit Fathan.

Gita menghela napas. Ia memakaikan pakaian pada Fathan, setelah selesai ia menyisir rambut Fathan. Kemudian beralih ke Qathan. "Aksa rambut kamu sisir dulu," ujar Gita.

Qathan yang sedang bermain mobil, menghampiri Mama. Gita menyisir rambut Qathan. Sementara Qathan menyingkirkan rambut di keningnya. "Mama, Aksa gak mau pake poni nanti kayak cewek!"

"Iya oke,"

Setelah selesai, Gita menaruh sisir di tempat. Ia menatap kedua anaknya bergantian. "Mama mandi dulu, jangan ke mana-mana."

"Iya,"

"Oke Bos,"

Fathan dan Qathan bermain mobil-mobilan di kamar sambil menunggu Gita. Selang beberapa menit, Gita selesai dan sudah rapi. Ia menghampiri Fathan dan Qathan. "Fathan, Aksa, ayo sayang kita berangkat,"

"Kita mau ke mana?" tanya Qathan.

Gita yang memakaikan sepatu pada Fathan menjawab, "ke rumah temen Papa," jawabnya lalu beralih ke Qathan memakaikan sepatu.

"Di mana?" tanya Fathan.

"Di rumah temen Papa, nanti ketemu temen baru," ujar Gita.

"Temen? Kayak kita?" tanya Qathan.

"Iya. Ayo," ujar Gita.

"Mau gendong," pinta Fathan melebarkan kedua tangannya.

Gita menghela napas. "Kamu itu udah gede di gendong terus," ujarnya tetap menggendong Fathan. Sementara tangan satunya memegang tangan kecil Qathan.

Mereka menuju garasi dan memasuki mobil. Kemudian menuju ke rumah teman Papanya. Selang beberapa menit, mereka sampai di rumah yang lumayan besar setara dengan rumah mereka. Gita memencet bel, tak lama kemudian seseorang membuka pintu. "Kalian udah sampai, ayo masuk," ucap pemilik rumah.

Mereka masuk ke dalam, pemilik rumah itu menyuruh Gita duduk di sofa ruang tamu. "Bi!! Tolong bikinin minuman, ada tamu," ucap Aila pada asisten rumah tangganya.

Aila menoleh pada Gita. "Gimana nyasar gak?"

"Alhamdulillah nggak, untung jalanannya gak susah," balas Gita.

Aila tersenyum mengangguk. Ia menatap dua anak kembar yang duduk di sebelah Gita. "Anak ganteng, namanya siapa?" tanya Aila.

"Aku bukan anak ganteng, aku anak Mama," jawab Qathan.

Aila terkekeh. "Iya, anak Mama maksudnya, namanya siapa?"

"Aku Aksa, ini Patan," jawab Qathan menunjuk Fathan.

"Pathan," ucap Fathan pelan.

Aila mengangguk. "Umur berapa?"

Qathan menghitung jarinya. "Satu... dua... tiga... empat..." ia menoleh ke Fathan. "Kita umul belapa?"

Fathan & YeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang