[27] Aleey

1K 72 3
                                    

.

JANGAN LUPA UNTUK VOTE ☆

HAPPY READING ^^

27. ALEEY

.

Fathan memperhatikan Yera yang sedang tertawa sambil menatap ponselnya. Fathan menggigit rotinya lalu berdeham. Yera menghentikan tawa lalu meminum susu hangatnya. Dan kembali melihat ponselnya, Yera kembali tertawa. "Hahahaha!" namun tiba-tiba Yera tersedak. "Uhuk uhuk!"

"Ngetawain apa sih?" tanya Fathan mengernyit.

"Nggak, ini ngakak banget."

Fathan mengambil kunci loker Yera di sakunya, lalu memberikan ke gadis itu. "Ceroboh." ucapnya.

Yera terdiam lalu mengambil kunci itu. "Thanks."

Yera menaruh ponselnya di atas meja makan, lalu menuju kamar mandi. Fathan memperhatikan ponsel Yera yang terus berbunyi, ia mengambil ponsel Yera lalu melihatnya. Fathan mengernyitkan alis. "Degem?"

Fathan melihat isi chat itu, ia menahan napas lalu menghela napas kesal. Yera kembali duduk. "Hp gue man-- Than siniin hp gue," ujar Yera.

Fathan melempar ponsel Yera ke hadapan Yera membuat Yera berdecak. "Ntar hp gue rusak." ujar Yera mengusap ponselnya.

"Degem si Rayyan?" tanya Fathan dengan nada datar.

Yera menatap Fathan. "Iya. Eh-- lo lihat chat gue sama dia?"

"Alay." cibir Fathan. Ia beranjak ingin keluar rumah.

Yera mencebikkan mulutnya. "Bilang aja iri, apa susahnya."

Yera beranjak menyusul Fathan keluar, ia mengambil tas dan sepatunya lalu duduk di teras tepat di samping Fathan yang sedang memakai sepatunya. Yera menatap Fathan. "Than,"

Fathan tidak menyahut.

Yera menghela napas, memilih memakai sepatunya. Fathan mengunci pintu rumah setelah memakai sepatunya, lalu beralih ke motor, menunggu Yera. Yera berdiri, menghampiri Fathan. "Masih ngambek?" tanya Yera.

"Siapa yang ngambek?! Cepet naik." ujar Fathan ketus.

"Itu nada bicara lo ketus gitu, artinya--"

"Iya! Puas lo?!"

Yera terkekeh. "Ututu ... jangan ngambek dong,"

"Cepet, naik."

"Gak ah lo masih ngambek, kalau kecelakaan gimana?"

Fathan menarik napas. "Yera, cepet naik nanti telat, mau dihukum lo?"

"Gak apa-apa. Asal dihukumnya bareng lo." ucap Yera menirukan ucapan Fathan saat mereka dihukum bersamaan di lapangan. Selanjutnya Yera tertawa geli mendengar ucapannya.

Fathan menaikkan sebelah alisnya. "Ngeledek gue ya lo? Cepet naik!"

Yera menghentikan tawanya. "Udah gak ngambek?"

"Tau ah. Cepet naik,"

"Masih ngambek. Gue gak mau naik."

Fathan berdecak. "Durasi Yera durasi!"

Yera melihat jam tangannya. Sementara itu Fathan turun dari motor dan berdiri di hadapan Yera. "Ni bocil lama-lama gue makan juga lo." ujar Fathan. Ia mengangkat tubuh Yera ke atas motor. "Diem." ucap Fathan pada Yera yang mengerjapkan matanya kaget.

Fathan menaiki motornya lalu memakai helm dan melajukan motornya ke sekolah.

***

"Yera,"

Fathan & YeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang