[48] panik

964 55 3
                                    

17+ dulu bestie

yg lagi puasa bacanya abis buka aja :)

siapin hati buat akhir chapter ini

48. PANIK

.

Yera menaruh kedua tangannya di pagar rooftop sekolah. Di sebelahnya ada Fathan, sementara di belakang ada teman-teman mereka duduk lesehan di bawah. Ada Kirei juga di sana. Fathan menatap Yera, menyelipkan rambut Yera ke belakang telinga. Yera melirik sekilas ke arah Fathan. "Gue mau denger cerita lo. Sekarang." tagih Yera.

"Kenapa?"

"Gue mau tahu."

Fathan memandang ke depan. "Dulu... gue anaknya bandel banget. Pergi sana sini tiap malem. Gue pernah balapan liar, ngerokok, minum-minum, sampe Mama marah banget sama gue waktu itu. Di tempat balap, gue ketemu banyak orang baru. Gue ketemu anak motor, mereka nolongin gue waktu gue kecelakaan. Sampe sekarang gue masih berteman baik sama mereka walaupun gue gak kayak dulu."

"Waktu umur berapa?"

"Emm... 15 or 16 kayaknya."

"Really?"

"Iya, tanya aja Aksa, dia tahu semuanya tentang gue. Emang masih bocah waktu itu. Gue juga gak tahu kenapa bisa gitu."

"Sekarang aja masih bocah." cibir Yera membuat Fathan menarik sudut bibirnya.

Hening sebentar.

"Karena... apa? Karena apa lo bisa begitu?" tanya Yera.

"Gue... cuma mencari kesenangan, ya apa sih yang dipikirin sama bocah umur segitu? Kebebasan? Nyari jati diri? Remaja yang nggak pernah puas sama dunia."

"Gue nggak tuh."

"Setiap orang beda. Mereka punya pemikiran masing-masing."

Fathan menatap Yera. Yera balas menatap Fathan, mata mereka bertemu. "Gue nggak peduli masa lalu lo, yang penting gue udah tahu lo kayak gimana dulunya." ucap Yera tersenyum tipis. "Dan yang paling penting, lo yang sekarang." lanjutnya.

Fathan balas tersenyum. Ia maju selangkah ke arah Yera. Posisi mereka berhadapan. "Lo tahu gak sih? Gue gak bisa nahan diri gue kalau sama lo." ucap Fathan.

Yera berdecak. "Banyak orang."

Fathan terkekeh. "Mau ya, boleh?"

"Ck, tiap malem udah gue kasih juga."

"Semalem nggak."

"Than--"

Yera tersentak saat Fathan menarik pinggangnya agar mendekat. Laki-laki itu mendekatkan wajahnya.

"HEH HEH MASIH ADA KITA," ucap Albert.

"Gue juga mau kayak gitu," ucap Qathan. Membuat Kirei menyahut. "Gue mau ngomong sama lo Kak, bisa ikut gue?"

Kirei beranjak, Qathan membuntuti di belakang dengan hati-hati.

Sementara Fathan membalikkan badannya membelakangi mereka dan Yera berada di hadapannya dengan punggung menyentuh pagar rooftop. Fathan memajukan wajahnya, mencium bibir Yera.

Albert spontan menutup mata Cyra dengan telapak tangannya. "Sstt, ada adegan gak layak buat lo." kata Albert.

Lira mengerjapkan mata saat Adnan menjentikkan jari di hadapan wajahnya. "Bintitan lo." ucap Adnan.

Fathan & YeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang