Hai, it's me, Nazmy
jangan lupa vote ya bestieee <\3
30. THE REAL KISS
⚠
.
Fathan meminum air putih, setelah itu ia melihat ponselnya. Ada pesan dari Atella, membuat Fathan menghela napas.
Atella:
Than, bisa anter gue ke sekolah?
Yang anter jemput gue udah gak kerjaThan bisa kan?
Fathan mematikan ponselnya tanpa membalas pesan itu. Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Fathan tidak mengangkatnya. Sementara Yera berdecak. "Than, hp lo berisik."
Fathan mengambil ponselnya lalu me-reject panggilan itu. Tapi ponsel itu kembali berdering. Membuat Yera menghela napas. "Angkat aja Than."
Fathan melihat ponselnya. Tertera nama Mama Atella di sana, membuat Fathan mau tak mau mengangkat.
"Halo, Fathan. Untung kamu angkat telpon Tante. Jadi gini, mulai sekarang orang yang anter-jemput Alla udah gak kerja. Tante minta tolong sama kamu buat anter-jemput Alla, bisa gak?"
Fathan melirik sekilas ke arah Yera yang sedang memakan roti. "Maaf Tante, aku gak bisa."
"Loh kenapa? Kan Tante udah bilang, jagain Alla."
"Aku sibuk. Dan hidup aku gak harus tentang Alla mulu, Tante Sonia." tekan Fathan.
"Kok kamu jadi gini sama Tante? Udah berani ya?"
"Aku bukan siapa-siapanya kalian. Apalagi Alla, kita udah putus dari lama."
"Tante gak peduli soal itu, Tante cuman mau kamu di sampingnya Alla."
"Terserah!"
Fathan mematikan sambungannya. Ia menghela napas kesal. Wanita itu membuatnya naik darah. Ponselnya kembali berbunyi, kali ini ada pesan masuk.
Mama Atella:
Than, kamu gak lupa kan pesan Tante dari dulu? Tante cuma minta itu apa susahnya? Sekarang jangan lupa jemput Alla ya? Tante udah percaya banget sama kamu dari dulu.
Fathan hanya membaca pesan itu, tanpa membalas. Ia mematikan ponselnya. Sementara Yera memperhatikan Fathan. "Tadi Atella?"
Fathan mengangguk pelan. "Mamanya juga."
"Ngapain?"
"Suruh jemput Atella."
"Terus?"
"Terus?"
"Lo iya-in?"
"Nggak."
"Kenapa?"
"Gapapa. Males aja."
"Kalau gak males, lo iya-in?"
Fathan menatap Yera heran. "Kenapa sih? Lo mau gue anter-jemput Atella gitu?"
"Nggak."
"Kalau cemburu bilang."
"Gue gak cemburu."
"Ya udah, nanti gue jemput dia."
Yera mendelik. "Kok gitu sih?!"
"Terus gimanaaa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fathan & Yera
Teen Fiction[END | PART LENGKAP] [MS 1] . Dijodohkan? Mungkin kata 'dijodohkan' itu tidak asing bagi orang zaman dahulu. Fathan, laki-laki yang bergantung pada Mamanya alias manja, ia mau tak mau menerima paksa perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya i...