vote dulu guys
44. ATELLA?
.
Pagi harinya, Fathan bangun lebih awal. Ia sudah mandi, sudah memakai seragam dan menyiapkan makanan. Hanya tinggal menunggu Yera keluar dari kamar. Fathan duduk di sofa, melirik arlojinya. Pukul 6 lewat beberapa menit. Fathan bangkit, berdiri di depan pintu kamar, mengetuk pelan. "Ra... lo udah bangun?"
"Sarapan dulu ya, gue udah masak. Biar lo fokus olimp nanti,"
Terdiam sesaat. "Gue nunggu lo," ucap Fathan lalu kembali duduk di sofa.
Beberapa menit kemudian, pintu kamar terbuka. Fathan menoleh cepat, berdiri menatap Yera yang sudah rapi dengan seragamnya. "Ra, sarapan dulu ya, ayo,"
Fathan meraih tangan Yera namun Yera menghindar. Gadis itu melewati Fathan tanpa berbicara sedikit pun. Fathan menyusul, mencegah tangan Yera, tapi lagi-lagi Yera menepis dengan kasar. "Ra, jangan kayak giniii, gue tahu lo marah tapi jangan diemin gue," ujar Fathan memandang Yera yang sibuk memakai sepatu.
Yera tak menggubris. Ia berdiri setelah selesai memakai sepatu lalu melangkah keluar, menghampiri ojek online yang sudah tiba di depan.
"Ra! Bareng gue aja," tahan Fathan.
Yera menyentak tangan Fathan dan berjalan ke arah ojek online. Tak mengacuhkan Fathan yang terus mengejarnya seraya memanggil namanya. Yera menaiki motor ojek online. "Jalan Bang," ucap Yera.
"Ra--"
Motor itu melaju, meninggalkan Fathan yang memandang Yera yang terus menjauh. Fathan berdecak, mengusak rambutnya. "Argh!!"
Fathan bisa stres lama-lama.
***
Yera memasuki kelasnya, duduk di tempatnya yang sudah ada Cyra dan Lira. Yera memandang Lira. "Bawa?"
"Bawa dong."
Lira mengambil kotak makan berisi nasi goreng buatan Mama Lira. Ia meletakkan di meja. "Nasi goreng bikinan ibu Tina yang enak sampe ujung dunia. Spesial buat lo. Gue buka," ujarnya membuka kotak makan itu lalu menyodorkan ke Yera.
"Gue boleh makan nih?"
Lira mengangguk. "Mau gue suapin?"
"Nggak deh. Gue bisa sendiri."
Yera lalu memakan nasi goreng itu, mengunyah kemudian menelan. "Enak, thanks ya,"
"Kalau mau lagi bilang aja." balas Lira.
Cyra hanya memperhatikan. "Lo di rumah gak makan?" tanyanya pada Yera.
"Makan. Cuma ya gitu," ujar Yera.
Cyra menghela napas. "Olimp lo berangkat jam berapa?"
"Kata Bu Rahma jam sembilan udah kumpul."
Yera kembali memakan nasi gorengnya. Cyra mengangguk paham.
***
Fathan mendongak saat Albert menepuk lengannya. "Yera udah makan, kata Cyra." ujar Albert menunjukkan pesan dari Cyra. "Jam sembilan Yera berangkat olimp," lanjutnya.
Fathan mengangguk. "Kalau dia otw kasih tahu,"
Albert mengangguk. Mengirim balasan pada Cyra.
Sementara itu, Atella yang duduk di barisan tengah paling belakang, cewek itu baru masuk sekolah setelah kemarin mengurusi pemakaman Mamanya. Ia memperhatikan Fathan. Sepertinya ada yang salah dengan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fathan & Yera
Teen Fiction[END | PART LENGKAP] [MS 1] . Dijodohkan? Mungkin kata 'dijodohkan' itu tidak asing bagi orang zaman dahulu. Fathan, laki-laki yang bergantung pada Mamanya alias manja, ia mau tak mau menerima paksa perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya i...