vote yagesya
38. NGIDAM KATANYA
.
Semenjak kejadian berkelahi dengan Atella, hubungan Fathan dan Yera sudah diketahui oleh seluruh murid SMA Rajawali. Namun bukan sebagai suami-isteri tapi sebagai sepasang kekasih atau pacar. Hal itu bukannya membuat Atella berhenti mendekati Fathan, justru semakin mendekati Fathan. Tujuannya agar mereka berdua berkelahi dan berakhir putus.
Sekarang, Atella seperti biasa duduk di samping Fathan sembari menyantap makanannya. Ia melirik Fathan. "Than, lo nanti anterin gue ya?" ujar Atella.
"Ke mana?" tanya Fathan.
"Ke mall. Gue mau beli sesuatu. Kalau lo gak anter, gue bilangin Mama." kata Atella.
Fathan memutar bola matanya malas. "Terserah lo."
"Tenang aja gue gak akan nyentuh lo. Gue tahu lo udah punya pacar sekarang." ujar Atella. "Tapi lo harus ikut gue ke mall." lanjutnya.
Atella melihat sekitar. "Pacar lo mana? Belum ke kantin ya? Atau lagi marahan gara-gara gue?"
"None of your business." balas Fathan.
"Kalau iya sih, gue seneng, berarti gue ada kesempatan lagi dong?" ujar Atella lagi.
"Gak usah berharap yang gak pasti." tekan Fathan.
"Ya gue cuma ngikutin hati gue doang, emang salah?" ujar Atella.
"Salah lah, jelas!" sahut Adnan. "Kalau hati lo gak bener ya buat apa?" lanjutnya.
Atella mendengkus mendengarnya. Ia tak sengaja melihat Yera, Cyra dan Lira. "Ya ampun, partner in crime gue baru pesen makan," ujarnya.
Ketiga cewek itu memasang wajah datar, mereka melewati meja Fathan dan yang lain. Namun Fathan menghadang Yera yang di depan sampingnya dengan tangan. "Di sini aja," ucapnya.
"Minggir," suruh Yera, menyingkirkan tangan Fathan.
Fathan menahan tangan Yera. "Nggak mau," ia menarik Yera agar duduk di sampingnya, Yera mau tak mau terpaksa duduk. "Di sini aja." ujar Fathan.
Yera menghela napas. Ia menarik tangan Lira untuk duduk di sampingnya. Sementara Cyra di sebelah Qathan. Mereka mulai memakan makanannya. Fathan memperhatikan Yera dari samping yang sedang mengunyah, ia menyelipkan rambut Yera ke belakang telinga. "Rambutnya ribet, mau diiket aja gak?" tanya Fathan.
"Gak bawa iket rambut." ujar Yera.
"Eh, gak usah diiket deh, nanti ada yang lihat lo." ucap Fathan labil.
"Ada yang lihat Yera nya atau lihat yang lain nih?" sahut Qathan.
Fathan menatap kembarannya. "Yang lain apa?" tanyanya mengernyit.
"Ya.. siapa tahu kan ada..." Qathan menunjuk bagian leher kiri kanannya lalu menggedikkan bahu santai.
"Sialan." desis Fathan.
Sementara Qathan, Albert dan Adnan menahan tawa. Yera mengerutkan alisnya, menatap Fathan. "Ada apa?" tanyanya.
Fathan menggeleng pelan seraya tersenyum. "Nggak ada."
"Ntar gue kasih tahu Yer," sahut Cyra.
"Makanya Yer jangan nurutin permintaan Fathan yang aneh-aneh." tambah Lira.
Yera semakin mengernyit heran. "Apa sih anjir? Emang tadi Qathan ngomongin apa?"
"Raa.. udah lah jangan dengerin mereka," ujar Fathan meraih wajah Yera agar menatap ke arahnya. "Dan jangan panggil kembaran gue Qathan, panggil Aksa aja," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fathan & Yera
Teen Fiction[END | PART LENGKAP] [MS 1] . Dijodohkan? Mungkin kata 'dijodohkan' itu tidak asing bagi orang zaman dahulu. Fathan, laki-laki yang bergantung pada Mamanya alias manja, ia mau tak mau menerima paksa perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya i...