pencet bintang dulu gak sih biar happy end
HEHE
baca nya pelan pelan aja bestie 👍
otw nyari ayang
49. MISI PENCARIAN
.
Fian menatap Yera yang pingsan. Fian juga tidak tahu kenapa, daritadi ia hanya fokus menyetir. Fian meraih pergelangan tangan Yera, memeriksa nadinya. Untungnya masih stabil, jadi ia tidak perlu panik. "Bagus lah, lo gak ngeberontak terus." ucap Fian.
Fian meraih ponselnya yang berdering. Ia mengangkatnya. "Iya. Tenang aja gue 10 menit lagi nyampe. Aman, dia pingsan. Oke."
Fian melirik sekilas ke Yera. Lalu ponselnya kembali berdering. Ia melihat nomor tak dikenal. Fian hanya membiarkan tak sama sekali menjawab sampai telepon itu berhenti sendiri.
***
"Yera ada sama Cyra?"
"Gak ada Than, kan gue udah bilang. Emang kenapa sih?"
"Yera belum balik, tadi dia makan-makan gitu sama temen olimpnya, tapi belum balik sampe sekarang."
"Sama Raya gak ada? Bayu?"
"Gak ada, mereka udah pulang dari jam 5, makanya gue nanya ke lo."
"Oke-oke, lo tenang--"
"Gue gak bisa tenang!"
"Iya oke, gue ngerti. Coba ke orangtua lo, siapa tahu Yera ada di sana."
"Oke gue coba."
"Iya, gue sama yang lain otw ke rumah lo."
"Hm."
Sambungan dengan Albert terputus. Fathan beralih menelepon Mamanya. Untungnya, Gita dengan cepat mengangkat telepon itu. "Halo Ma, Yera ada di sana gak?"
"Yera? Nggak ada tuh. Kenapa emangnya?"
"Dia belum pulang ke rumah sampe sekarang."
"Maksudnya? Coba yang jelas, mantu Mama kenapa?"
"Nanti Athan jelasin. Makasih Ma."
Fathan mematikan sambungan tersebut. Ia beralih menelepon Bunda. Bunda mengangkat telepon itu. "Assalamualaikum Bun, Yera ada di sana gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fathan & Yera
Teen Fiction[END | PART LENGKAP] [MS 1] . Dijodohkan? Mungkin kata 'dijodohkan' itu tidak asing bagi orang zaman dahulu. Fathan, laki-laki yang bergantung pada Mamanya alias manja, ia mau tak mau menerima paksa perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya i...