jangan esmosi baca chapter ini
baca chapter 38 dulu baru ini
vote dulu bestie
39. SAVIOR
⚠
.
Fathan itu, manja. Ingin selalu dekat dengan Yera, memeluknya, menciumnya atau bahkan mengikuti Yera di belakang, seperti ekor. Yera tidak masalah dengan itu, selagi Fathan tidak melakukan hal lebih. Maksudnya--tidak berlebihan dan tahu waktu. Yera sendiri pada dasarnya memang sedikit manja, tidak seperti Fathan yang setiap hari menempelinya, Yera hanya manja pada saat-saat tertentu saja.
Seperti sekarang, Yera duduk di antara kedua kaki Fathan dan menyenderkan kepalanya ke dada Fathan yang sedang duduk sambil menyender ke penyangga kasur. Mereka menonton kartun kesukaan Yera di layar ponsel sambil memakan ciki. Fathan yang memegang ciki itu dan menyuapkan ke Yera.
"Emang awan itu kayak gimana Than?"
"Awan kok bisa ngelayang di udara, gak jatoh gitu?" lanjut Yera.
"Nggak tahu." respon Fathan bingung. Ia juga tidak tahu.
"Than, mau roti awan," ujar Yera menunjuk layar ponselnya.
"Itu kan kartun, mana ada," balas Fathan.
"Ada, lo lihat aja di google,"
"Emang ada yang jual?"
"Nggak tahu,"
"Ya udah gak usah,"
"Ish, kan bisa bikin,"
"Siapa yang bikinnya?"
"Elo lah siapa lagi?"
Fathan menghela napas. "Mentang-mentang gue bisa masak,"
Yera mengernyit agak kesal. "Gak mau?!"
"Mau kok mau," sahut Fathan cepat. "Nanti gue bikinin," lanjutnya.
"Katanya gue ngidam apapun bakal lo beliin,"
"Iya sayang, itu kan gak ada yang jual deket sini," bela Fathan. "Nanti gue bikinin, spesial buat lo." lanjutnya.
Fathan menyentuh perut datar Yera, mengusap pelan. "Sabar ya Nak, jangan ileran,"
"Apa sih lo? Geli tahu, gak ada isinya juga." ujar Yera.
Fathan menarik sudut bibirnya. Tangannya menelusup ke dalam baju Yera, mengusap perut Yera secara langsung. Membuat Yera menggeplak tangan Fathan. "Fathan! Geli anjir!" sentak Yera.
Fathan menjauhkan tangannya yang digeplak oleh Yera. "KDRT mulu, gimana gue mau nyentuh lo lebih dari ini," ujar Fathan.
"Ada waktunya,"
"Kapan?"
"Ya nanti kalau lulus,"
"Habis ini?"
"Kuliah,"
Fathan menatap Yera dalam, walau Yera sibuk dengan ponselnya. "Lo kuliah?"
"Masih rencana."
"Gak usah, lo di rumah aja. Biar gue aja yang kuliah plus kerja. Lo tinggal nikmatin aja."
"Kenapa?"
"Karena gue kasihan sama lo, nanti kecapekan terus sakit gimana? Gue gak mau lihat lo sakit." ujar Fathan mengusap kepala Yera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fathan & Yera
Teen Fiction[END | PART LENGKAP] [MS 1] . Dijodohkan? Mungkin kata 'dijodohkan' itu tidak asing bagi orang zaman dahulu. Fathan, laki-laki yang bergantung pada Mamanya alias manja, ia mau tak mau menerima paksa perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya i...