[50] berakhir

965 58 3
                                    

bismillah dulu

pencet bintang nya udah?

50. BERAKHIR

.

"Mereka juga ada di sana." ucap Gita.

Ali mengangguk. "Jam berapa sekarang?"

Gita melirik jam di ponselnya. "Jam 8 lewat 5."

"25 menit lagi kita sampai di sana."

Para orang tua sedang menuju ke lokasi di mana Yera berada. Mereka mengetahui itu dari orang suruhan Seno setelah melihat CCTV di cafe dan tertangkap Yera yang di bawa paksa oleh seorang laki-laki dan untungnya plat mobil laki-laki itu terlihat. Jadi, mereka mencari tahu lewat situ.

***

3 laki-laki penjaga itu menodongkan senjatanya ke arah Rafiga dan lainnya. "Lapor, ada orang asing di luar." ucap salah satu laki-laki itu lewat earphonenya.

"Misi Kak, kita numpang lewat, boleh masuk gak nih?" ujar salah satu anggota inti.

"Kalian dilarang masuk ke dalam!" jawab laki-laki penjaga itu.

"Silakan pergi. Atau kita akan tembak kalian." tambah salah satu laki-laki itu.

Gadis di samping Rafiga berdecak. "Lama." ucapnya. Ia maju dan langsung menendang salah satu laki-laki itu hingga terjatuh.

Lanjut, Airish menendang rahang satu laki-laki yang hendak melawannya. Airish membalikkan badan dan menangkis laki-laki yang hendak memukulnya. Salah satu laki-laki itu berdiri, melayangkan pukulan namun Airish dengan cepat menangkisnya dan balas meninju perut laki-laki itu. Airish menghela napas sebentar.

"Awas belakang lo!" ucap Lira histeris.

Airish membalikkan badannya seraya mengangkat sebelah kakinya dan mengenai sisi kepala laki-laki itu. Kini ketiga laki-laki itu terduduk di bawah.

Rafiga mengangkat sudut bibirnya. "Amanin mereka bertiga, jangan sampe ada yang kabur." perintahnya kepada anggotanya.

Beberapa anggota menuruti perintah Sang Ketua. Mereka mengikat ketiga laki-laki itu dan mengamankan laki-laki tersebut.

"Buat cewek-cewek di luar aja. Kalian bertiga jagain mereka." titah Rafiga kepada ketiga anggotanya lagi untuk menjaga Cyra dan Lira.

"Tapi gue mau ikut ke dalem." kata Cyra.

Rafiga menatap tajam ke arah Cyra membuat gadis itu mengerjap takut. "Gak jadi." ucap Cyra. Lira di sampingnya malah melingkarkan tangannya ke lengan Cyra.

Rafiga memberi isyarat dengan tangannya untuk masuk ke dalam. Rafiga memimpin di depan, di belakangnya ada Airish, anggota inti, Fathan dan temannya. Rafiga dengan kasar menendang pintu sampai terbuka lalu melangkah ke dalam. Ada banyak laki-laki di dalam. Mereka langsung berkelahi tanpa ampun.

Sedangkan Fathan melangkah ke salah satu ruangan, di sana ada penjaga, mau tak mau Fathan harus berhadapan dengan penjaga itu. Fathan menendang, menonjok bahkan menghempaskan penjaga itu ke dinding. Setelah itu Fathan mendekat ke arah pintu ruangan itu, namun terkunci. Fathan menghampiri penjaga tadi, mencari kunci di saku penjaga itu. Kemudian membuka pintu ruangan tersebut. Fathan melihat satu per satu orang yang ada di dalam. Tidak ada Yera.

Fathan beralih ke ruangan selanjutnya. Tidak ada penjaga namun pintu itu terkunci. Fathan terpaksa berusaha mendobrak. Satu kali, dua kali, tiga kali, dan berhasil. Lagi, yang Fathan lihat seperti di ruangan tadi. Beberapa orang diikat pada kaki dan tangan. Tapi Fathan tidak melihat Yera di sana.

Fathan & YeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang