Malvis tergopoh-gopoh mengerahkan anak buahnya untuk menyiapkan tempat duduk bagi mereka semua di pondok. Mereka berlompatan panik, tidak menduga raja mereka datang tanpa rencana. Ruangan di tengah pondok akhirnya berhasil disulap menjadi ruang rapat mendadak. Makanan-makanan seadanya turut dihidangkan, tidak banyak, namun lebih baik daripada tidak ada.
Jendela-jendela dan pintu ditutup, sebagian orang berjaga diluar. Mereka yang didalam siap mendengarkan Hyereen berbicara.
Hyereen menceritakan semua dengan singkat pada ayahnya, hal-hal yang bersifat mendetail akan dibicarakan nanti. Aberthoren menatap putrinya dengan iba karena mengetahui putrinya sudah diculik oleh Roh Gelap. Dia jadi ingin memeluk putrinya lagi, tapi ia merasa itu terlalu berlebihan.
Kini ia tahu secara garis besar apa yang sebenarnya tengah dihadapi Galgalore. Dia menyayangkan anak-anaknya yang kabur dari rumah, namun seandainya mereka bukan anak-anak bandel mungkin Galgalore tidak mengetahui apa-apa mengenai musuh mereka.Suasana menjadi lebih menguntungkan bagi Katz setelah Hyereen bercerita pada ayahnya. Kecurigaan orang-orang disekitar padanya memudar dan orang-orang itu kini menatapnya dengan lebih ramah. Katz secara terang-terangan melakukan lagi kebiasaannya setiap kali tidak ada yang dikerjakan; menjilat-jilat taringnya. Aberthoren dalam sepersekian detik terpaku padanya. Ekspresinya sama persis seperti ketika Moren pertama kali menatap taringnya. Dia menatap Katz dan berusaha untuk tidak nampak terkejut karena hal itu tidak akan sopan, ekspresi wajahnya menjadi kaku dalam usahanya itu.
"Kau bilang ada tiga orang bersamamu, aku tidak melihat yang lain," kata Aberthoren pada anaknya.
"Ya, Ayah. Sapphire sebenarnya ada bersama kita. Sapphire!" panggil Hyereen.
"Salam, Yang Mulia."
Sapphire muncul begitu saja si belakang Katz dan membungkuk memberi hormat. Seorang pengawal yang dari tadi berdiri di dekat sana nyaris terjengkang karena kaget. Tadinya dia tidak melihat siapa-siapa disana. Sapphire tersenyum meminta maaf padanya."Apa aku boleh duduk?" tanya Sapphire.
Seseorang buru-buru mendorong kursi padanya.
"Terimakasih."Semua orang sekarang mengamatinya, terbelalak pada sayapnya yang menjuntai di punggung. Mereka penasaran bagaimana sayap itu akan diperlakukan saat peri itu duduk. Sapphire menyampirkan sayapnya pada sandaran kursi sebelum duduk, sayapnya itu lentur dan lemas saat tidak terkembang.
"Kau baik-baik saja?" Katz membungkuk dan berbisik padanya.
"Ya. Semua aman," jawab Sapphire.
"Katz panggilah Lylo!" suruh Hyereen.
Katz bersiul panjang dan keras. Semua terdiam, tidak pernah mereka mendengar seseorang bersiul sekeras itu. Untuk Incanio yang tinggalnya di gunung itu bukan sesuatu yang mengherankan. Semua Incanio bisa melakukannnya, baik laki-laki maupun perempuan. Itu adalah salah satu cara mereka berkomunikasi di Wind Crasher.
Taklama berselang, kelinci itu masuk lewat lubang angin-angin yang kecil di atas pintu. Dia mengalir turun dengan bunyi yang mendesis. Lebih banyak lagi yang kaget karena kemunculannya, beberapa orang saling berbisik dan mengatakan sesuatu mengenai 'hantu'.
"Yang Mulia," Lylo menyapa Aberthoren dengan lembut.
"Maaf, aku masuk seperti pencuri, tapi pintunya ditutup dan dikunci."Aberthoren tersenyum padanya.
"Memang ada yang mengatakan 'jangan lewat jendela seperti seorang pencuri', tapi tidak ada yang mengatakan apa-apa mengenai masuk lewat lubang angin-angin, jadi jangan mencemaskan hal itu.
Namun, seandainya kau mengatakan sesuatu dari balik pintu, seseorang di sini akan dengan senang hati membukakannya untukmu.
Selamat datang! Aku sudah mendengar tentang kalian semua dari Hyereen."Sapphire dan Lylo sebelumnya memang sengaja tidak menampakkan diri. Seandainya terjadi sesuatu karena Hyereen tidak bisa mengambil kepercayaan orang-orang, mereka akan pergi atau melakukan sesuatu untuk membantu. Syukurlah semua berjalan sesuai rencana, bahkan kini mereka bicara dengan penguasa lembah sendiri.
Aberthoren bertanya macam-macam pada tamu-tamunya kemudian ia berhenti karena menyadari tamu-tamunya nampak lelah. Ia memutuskan untuk membawa mereka kembali ke istana.
Saat itu hari sudah sore dan sebentar lagi malam. Sebelum itu ia sudah mengutus seseorang menyusulkan kereta kuda untuk mereka. Sementara ia akan merahasiakan kepulangan Hyereen dari rakyatnya karena gosip mengenai monster menyebar secara tak terkendali di luar sana. Gawat seandainya mereka melihat orang seperti Katz berkeliaran di dekat raja."Aku menugaskanmu untuk tetap berada di pos selatan sampai Moren kembali dan kau sendiri yang mengantarnya padaku, Malvis."
Aberthoren memberi perintah untuk pimpinan penjaga."Semua yang ada di sini diperintahkan untuk tutup mulut mengenai yang mereka dengar dan lihat hari ini."
Katanya pada semua yang ada di sana."Sesuai kehendak anda, Tuanku!" jawab semuanya penuh kepatuhan.
Setelah itu, Aberthoren melompat ke atas kudanya. Bersama kuda para pengawalnya dan sebuah kereta kuda, rombongan itu melaju meninggalkan daerah selatan menuju istana.
![](https://img.wattpad.com/cover/252486019-288-k43874.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Galgalore's Trap
FantasyMoren dan Hyereen menyelinap meninggalkan tempat tinggalnya untuk melihat teror yang menghantui lembah mereka dari hutan-hutan perbatasan. Mereka tidak menduga bahwa jalan yang mereka lalui ketika berangkat tidak akan membimbing mereka untuk kembali...