21. Menuju Menara Jarum

6 3 0
                                    

Katz mengusap kepala Cherry dan mengucapkan kata-kata padanya dengan lembut, menyuruhnya sementara ini harus patuh pada Lotus selama mereka tidak bersama. Ketika Katz mengatakan Cherry sudah siap, Moren mendekat dan memandang Cherry dengan ragu. Dia curiga sibulu besar itu nantinya akan membantingnya dari punggung setelah mereka jauh dari Katz. Cherry sama sekali tidak memperdulikan Moren, dia terus melihat ke arah Katz dengan mata yang hitam berkelip berkaca-kaca. Semua yang melihatnya merasa iba.

"Katz, kau yakin dengan ini? Bagaimana kalau kita tunggu Lylo lalu kita pergi ke Galgalore, aku akan baik-baik saja." Lotus berusaha menolak rencana itu.

"Astaga, Lotus! Kau ini_ pergi atau aku akan mengingatmu sebagai peri terbodoh yang pernah aku kenal," gertak Katz.

Itu agak kasar, tapi itu berhasil. Lotus tidak bisa berkata-kata lagi dan dengan sedih berjalan mendekati Cherry.

Hyereen memeluk Moren lama sebelum membiarkannya memanjat punggung Cherry. Katz memegang tangan Lotus dan membantunya naik, kali ini Lotus duduk didepan Moren.

"Aku tidak suka jika akhirnya aku menjadi penghalang, Moren," kata Lotus saat Cherry memutar haluan.

"Tidak ada yang berpikir begitu, Lotus, karena memang tidak seperti itu. Kita semua tahu itu," jawab Moren lembut.

Moren menoleh sekali untuk melihat Hyereen dan Katz. Hyereen melambaikan tangan padanya, tersenyum tapi sedih. Lalu Katz berteriak keras dan Cherry segera melaju dengan cepat.

Malam baru saja turun saat Cherry meninggalkan gua. Dia berlari sangat kencang, lebih kencang daripada saat mereka harus berjalan mengikuti Katz. Lotus kadang-kadang membungkuk ke telinganya, membisikkan petunjuk dan perintah agar Cherry tidak menyimpang jalan.


Hyereen duduk bersebelahan dengan Katz setelah Moren dan Lotus pergi. Katz menceritakan semua dengan lebih detil padanya, tentang para Roh Gelap dan tentang pertemuannya dengan Moren. Setelah agak lama obrolan mereka beralih ke hal-hal yang lebih ringan.

"Ceritakan padaku mengenai para Incanio, Katz," pinta Hyereen.

Maka Katz mengatakan padanya mengenai pegunungan Wind Crasher dan bagaimana para Incanio hidup disana.

"Emm... bagaimana kehidupan para cewek-cewek Incanio?" Hyereen mulai memancing.

"Yah, mereka tidak terlalu berbeda dengan kami yang laki-laki. Kami tidak terlalu membeda-bedakan tugas untuk perempuan dan laki-laki. Tapi setiap tahun ada kontes untuk perempuan, semacam kontes kecantikan. Semua kelompok mengirim perwakilan masing-masing dua."

"Oya, seperti apa kontes itu?"

Katz tersenyum, "Para kontestan akan tampil sebaik mungkin saat kontes, sebelumnya mereka sudah intens melakukan perawatan. Penilaiannya berdasarkan macam-macam. Pertama mereka harus bisa memasak. Ditempatku semua orang suka makanan enak jadi keahlian seperti itu sangat penting."

Ya, ya... memasak, eh? Aku bisa sedikit dan rasanya tidak buruk. Hyereen tersenyum.

"Kemudian mereka dinilai jari-jarinya. Cakarnya harus benar-benar hitam dan tidak boleh pecah kukunya, sebaiknya panjangnya juga lebih dari 5cm."

Hyereen tanpa sadar memandang jari-jarinya. Apa? Hitam dan 5cm?

"Lalu taringnya yang dinilai, semakin tajam semakin menarik. Jika bisa mengoyak kulit rusa dalam satu kali sentakan itu sangat bagus. Taring yang kuat dan cantik."

Hyereen menghisap giginya. Taring??? Sial!

"Yang terakhir lompatan mereka akan dinilai. Biasanya banyak laki-laki yang datang menyaksikan penilaian ini. Mereka harus melompat dari ketinggian 4 meter. Pada kontes terakhir kemarin, Fen bisa mendarat dengan mantab dan tanpa goyah sedikitpun. Dia langsung memenangkan kontesnya, padahal sebelumnya dia mendapat poin rendah di kategori memasak. Sekarang semua laki-laki Incanio sedang tergila-gila padanya." Katz tertawa mengingat kontes itu.

Hyereen meringis padanya. Seperti itukah cantik menurut para Incanio? Baginya itu terdengar seperti Katz baru saja bilang padanya 'Kau sama sekali bukan tipeku!'

Hyereen menggerutu. Ternyata dia sama sekali tak punya kesempatan, seharusnya tadi dia mendengarkan Moren. Setelah itu rasanya Hyereen begitu sedih karena menyadari ia tidak sedang bersama Moren.

"Ada apa?" tanya Katz karena Hyereen tiba-tiba lesu.

"Tidak apa-apa, tiba-tiba aku teringat Moren."

"Moren juga begitu. Wajahnya selalu sedih jika mengingatmu. Selama ini kami berpikir kemungkinan kau sudah mati, tapi dia sangat yakin kau masih hidup. Dia sepertinya sangat menyayangimu, ya?"

"Ya, kau benar, dia saudara terbaik sepanjang masa." Hyereen tersenyum.

"Maaf, kalian harus berpisah lagi," kata Katz.

"Tidak apa-apa, setidaknya saat ini aku tidak sendirian."
Hyereen sungguh-sungguh menyampaikan terimakasih dengan memandang Katz.


Moren sangat bersyukur karena perjalanan menuju tempat peri tidak harus melewati hutan-hutan belantara. Hanya padang-padang ilalang yang kebanyakan tidak lebih lebat dari padang ilalang yang harus mereka tembus antara Khelam dan Sarang. Sesekali mereka melewati pohon-pohon tapi itu sama sekali tidak bisa dibilang hutan. Hanya gerumbulan pohon yang segera berlalu oleh laju Cherry yang begitu cepat. Lagipula malam purnama belum berlalu sehingga perjalanan itu sama sekali tidak terasa gelap.

Lotus masih bisa diajak bercakap-cakap diawal-awal tapi setelah satu jam perjalanan mereka, ia tidak mengatakan apa-apa kecuali jika harus mengatakan arah pada Cherry. Sejak awal tangannya terus berpegangan pada lengan Moren, lama kelamaan pegangannya semakin mengendur.

Moren merasa mereka sudah terlalu lama menempuh perjalanan dengan begitu cepat, matanya sudah pedih dan berair karena angin kencang. Tepat saat itu Cherry melambat dan akhirnya langkahnya menjadi derap-derap pelan. Lotus membungkuk, bicara beberapa kata padanya.

Moren mengira mereka akan beristirahat sejenak, tapi kemudian dilihatnya kenapa mereka melambat. Tepat didepan mereka kini terdapat celah jurang yang begitu lebar dan memanjang menghalangi mereka. Jurang itu begitu dalam, yang bahkan saat siang jika seseorang melihat kedalamnya, dia akan kesulitan melihat dasarnya. Moren bertanya dalam hatinya, bagaimana mereka akan menyeberangi jurang itu.

"Dragon's track," kata Lotus. "Katanya, dulu sekali ini adalah jalur yang dilalui para naga dari gunung menuju laut disaat-saat mereka masih menguasai daratan ini."

Celah gelap itu memang berkelok dari arah pegunungan terus menuju arah laut, meskipun dari sana tidak terlihat apakah ujungnya benar-benar berakhir di lautan.

"Bagaimana kita melewatinya?"

"Ada bagian dimana celahnya tidak terlalu lebar, kita akan menemukannya."

Dan Cherry berjalan menyusuri tepian Dragon's track ke arah hulunya.

"Itu dia!" Lotus menunjuk ke arah dimana memang di bagian itu celah Dragon's track menyempit. Moren mengerutkan keningnya, lebarnya sekitar 6 meter dan rasanya masih mustahil untuk dilewati.

"Ayo Cherry!" perintah Lotus.

Cherry berlari menjauh dari celah, membuat Moren kebingungan. Setelah agak jauh, Cherry membalik arah kemudian menderap cepat langsung ke arah celah. Moren segera mengerti, rupanya Cherry telah mengambil ancang-ancang untuk melompati celah itu.

"Pegangan yang kuat, Moren!" teriak Lotus.

Jantung Moren berdesir ketika Cherry memijakkan kaki untuk melompat. Mereka melayang cepat diatas kegelapan Dragon's track. Untuk sesaat, Moren merasa tuli saking tegangnya.

Cherry mendarat dengan hentakan yang keras disisi lain jurang dan darah di tubuh Moren kembali mengalir. Moren menghela nafas keras karena begitu lega. Cherry berjalan lambat-lambat setelah itu.

"Apakah masih jauh, Lotus?" tanya Moren.

"Kita akan melewati sebuah bukit didepan, setelah itu kita harus memasuki hutan untuk mencapai beranda Menara. Setidaknya kita kini sudah setengah perjalanan."
Setelah mengatakan itu, Lotus rebah ketubuh Moren seakan-akan dia begitu lelah. Moren memegang wajahnya, tangannya terasa panas. Lotus demam dan keadaannya memburuk.

"Ayo Cherry, cepat!!" teriak Moren.

Cherry bisa merasakan bahwa peri itu mulai melemah. Kali ini saja dia akan mengijinkan manusia itu meneriakkan perintah padanya. Kaki-kakinya yang kokoh segera menderap kembali melaju dengan kecepatan penuh.

The Galgalore's TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang