Moren mengundang teman-temannya ke istana malam itu, karena besok mereka sudah harus bergerak masing-masing sesuai rencana. Mereka memilih berkumpul di taman agar Lylo dan Ludeon merasa nyaman. Katz datang bersama Bris. Para peri yang paling banyak datang; Lotus, Sapphire dan Coral yang mengajak Gold. Mereka berempatlah yang membuat suasana taman menjadi riuh malam itu dengan suara tawa.
Banyak yang mereka bicarakan terutama perjalanan Moren dan Hyereen setelah dari Menara Jarum. Sampai saat itu Vellar dan teman-temannya belum tiba di Galgalore, tapi mereka yakin para Rockbum akan datang tepat waktunya. Karena begitulah yang dikatakan Vellar pada Moren 'kami akan datang tepat waktunya jika tidak ada halangan', dan mereka yakin tidak ada sesuatu di pulau itu yang sanggup menghalangi raksasa batu bergerak.
Saat Sapphire dan Coral sedang seru membahas kuda, Katz menatap Hyereen kemudian pergi meninggalkan rombongan itu. Hyereen yang menangkap maksudnya kemudian menyelinap untuk mengikuti Katz. Bris melihat mereka berdua menjauh, kali ini dia bersumpah dalam hatinya tidak akan membiarkan siapapun mendekati mereka sampai pembicaraan mereka selesai.
"Katz," Hyereen memanggilnya setelah mereka jauh dari yang lain.
Katz mengulurkan tangan untuk menyambutnya. Dia menggandeng Hyereen dan menarik gadis itu mendekat.
"Aku rasa gara-gara Moren pembicaraan kita tadi belum selesai."Hyereen tersenyum. "Sebenarnya aku senang Moren tiba-tiba muncul karena waktu itu aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Kau mengejutkanku, Katz."
Katz mengusap jemari Hyereen. "Hmm. Apa sekarang kau masih tidak tahu harus bagaimana?"
"Kenapa tiba-tiba kau menyukaiku, Katz?"
"Tiba-tiba bagaimana? Ini bukan tiba-tiba, kau tahu itu. Apa kau tiba-tiba sudah tidak menyukaiku?"
Hyereen tertawa pelan. "Aku masih menyukaimu." Kemudian ditatapnya mata Katz. "Sangat."
Katz menarik nafas dalam-dalam dan tersenyum. Perasaannya campur aduk, seperti bahwa semua warna di dunia sedang menguasainya.
"Aku penasaran, apa suatu hari nanti aku bisa lebih bahagia dibanding saat ini?" tanyanya pada diri sendiri.Hyereen tertawa mendengarnya. Cahaya bulan yang pucat menyembunyikan rona wajah mereka yang memerah.
"Kira-kira bagaimana reaksi Moren kalau dia tahu kalau aku sekarang mempunyai hubungan khusus dengan adiknya?" kata Katz.
Hyereen memeluk lengan Katz erat seolah malam itu begitu dingin. Mulai malam itu, pria itu adalah kekasihnya.
"Dia tidak akan melakukan apa-apa padamu," jawabnya.
"Lagipula dia sendiri menjalin hubungan dengan seorang peri.""Jadi itu benar?" tanya Katz.
"Aku mendengar gosip diantara para peri tentang Lotus dan Moren.""Itu benar."
"Oh, apa Moren mengatakan padamu?"
Hyereen menggeleng. "Dia tidak bilang apa-apa mengenai itu padaku."
Katz mengerutkan wajahnya, kalau begitu belum tentu berita itu benar.
"Aku melihat mereka berciuman di mata air barat di Menara," lanjut Hyereen.
"APA?!" Katz nyaris berteriak.
Hyereen geli melihat reaksinya.
"Hari itu sebelum rapat dengan Ratu Violet, Bluebell mengatakan padaku akan menunjukkan tempat dimana kami bisa melihat pemandangan matahari terbenam terindah di Menara. Kami lalu pergi kesana dan disana kami melihat Moren bersama Lotus. Mereka berdua tidak menyadari kedatangan kami karena mereka sedang... kau tau maksudku. Jadi kami memutuskan membiarkan mereka dan kembali ke pondok saja.""Ya ampun, pantas Moren datang nyaris terlambat ke pondok. Kalau begitu dia curang, dia melarang-larangmu menyukai seseorang."
"Moren memang tukang mengatur," kata Hyereen. "Salahku juga. Aku terlalu terbiasa mengandalkan keputusannya selama ini, jadi mungkin dia tidak sadar jadi melarang-larangku. Bahkan ayah saja kewalahan kalau berhadapan dengan Moren. Saat ini, sebenarnya ayah sudah mengeluarkan aturan yang membuat Moren tinggal di istana daripada ikut berperang, tapi Moren bersikeras, sehingga aturan itu sedikit dibelokkan dengan beberapa pengecualian."
"Apa kau akan ikut maju ke medan perang?" tanya Katz cemas.
"Kenapa kau bertanya begitu? Apa para Incanio wanita juga maju berperang?"
"Tidak. Para wanita di tempat kami hanya akan mengurus masalah di kemah atau tetap di rumah. Kalau kau melihat Fen di lapangan, itu karena ia akan membantu merawat wombark. Dia perawat wombark yang handal."
"Kalau begitu, demikian pula di tempat kami. Aku tidak akan ikut maju, tapi aku akan tinggal di istana membantu para perawat mengurus mereka yang terluka. Meskipun ayah sudah menyuruhku ikut mengungsi ke selatan, aku menolak karena kurasa itu hal terbaik yang bisa kulakukan. Jika aku tidak ikut ambil bagian sama sekali, aku akan merasa bersalah, meskipun jika perang ini berakhir dengan kemenangan."
Katz meraih kedua tangan Hyereen dan menatap mata gadisnya. "Kau sudah mengambil keputusan yang terbaik. Dengan begitu aku akan merasa tenang. Apa jadinya jika aku maju ke pertempuran dengan hati cemas karena mengkhawatirkanmu? Kurasa aku sendiri tidak akan selamat jika maju dengan perasaan seperti itu."
"Jangan bicara seperti itu," tegur Hyereen.
"Kau tinggallah di istana, aku akan kembali padamu saat kemenangan sudah ditangan kita." Katz membawa jemari Hyereen naik lali mengecupnya.
"Aku mencintaimu," katanya lagi.Hyereen membalasnya dengan tatapan takjub. Setelah semua yang terjadi, akhirnya ia bisa menatap Katz dengan begitu dekat. Meskipun saat itu malam dan pandangannya tidak jelas, tapi kesadaran mengatakan padanya 'di depannya adalah wajah paling menawan yang pernah ia temui'. Bibirnya bergerak untuk menjawab kata-kata Katz, tapi sesuatu menghalanginya.
Tanah di sekitar mereka bergetar, semakin lama semakin kuat dan terdengar suara seperti angin ribut berdengung-dengung di kejauhan. Hyereen mencengkeram jemari Katz dengan ketakutan. Katz tersenyum menenangkan. Dia mengusap jemari Hyereen dan berkata, "Jangan takut! Para Rockbum sudah tiba."
Ia membimbing Hyereen untuk bergerak dari sana. "Ayo kita kembali pada yang lain!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Galgalore's Trap
FantasíaMoren dan Hyereen menyelinap meninggalkan tempat tinggalnya untuk melihat teror yang menghantui lembah mereka dari hutan-hutan perbatasan. Mereka tidak menduga bahwa jalan yang mereka lalui ketika berangkat tidak akan membimbing mereka untuk kembali...