27. Dewan peri

6 2 0
                                    

Dua orang anggota dewan peri mengunjungi mereka malam itu, Coral Berywater dan Gerbera Lightfall. Bluebell sudah memberitahu sebelumnya, bahwa anggota dewan peri terdiri dari peri-peri yang sudah banyak pengalaman dan paling tidak usia termuda mereka 150 tahun. Tapi Coral dan Gerbera tidak nampak seperti 150 tahun, mereka tampak seusia Lotus atau Gold. Ketika gilirannya bicara, Moren jadi tergagap-gagap, tidak tahu harus bagaimana bicara pada mereka.

"Apa kau mencemaskan soal sopan santun, Moren? Tidak perlu sungkan, kesopanan adalah jika kau bicara dengan jujur dan tidak ada tipu daya dalam kata-katamu. Dengan demikian jika kau lebih nyaman menganggap kita seusia, aku tidak akan keberatan," tawa Coral. Saat tertawa, peri-peri berusia itu tertawa dengan lebih lembut dari yang muda-muda. Kata-katanya sama seperti yang sudah Moren dengar dari Gold.

Moren mengangguk dan karena sebelumnya dia sudah mendengar Katz bicara pada mereka dengan santai, kini tidak ada kecanggungan dalam bicaranya.
"Terimakasih, kalian sangat baik. Aku jadi menyesali waktu yang telah berlalu dan perkenalan seperti ini tidak terjadi lebih cepat diantara manusia dan peri."

Gerbera tertawa. "Sudah lama sekali, dulu diawal masa kalian para manusia datang menyebrang dari pulau lain kemudian menetap di lembah, salah satu dari kami datang untuk menyapa. Tapi kalian melempari Pterogorn dengan batu ketika hewan malang itu mendarat di sana. Setelah itu dia jadi tidak ingin kembali ke sana, demikian pula dengan saudara-saudaranya dan peri penunggangnya. Itu sebuah pengalaman yang membuat kapok, aku rasa, bahkan setelah sekian lama berlalu."

Moren dan Hyereen saling pandang, mereka menebak dalam pikiran masing-masing, sepertinya itu awal dari cerita monster burung yang menjadi legenda di tempat mereka.

"Aku minta maaf untuk semua itu, kami sepertinya selalu mempunyai dugaan-dugaan negatif terhadap hewan berukuran besar. Tapi kini alangkah baiknya jika saat-saat seperti ini dianggap permulaan untuk hubungan peri dan manusia," jawab Moren.

"Baik sekali, sebuah awal yang baik. Tentu saja yang pertama terjadi tidak akan pernah dilupakan begitu saja, tapi aku mendengar ketulusan dalam kata-katamu dan..." Coral berhenti sejenak, "rasanya seperti mendengar seluruh Galgalore yang berbicara demikian saat kau bicara." Coral menatap kedalam mata Moren saat mengatakan itu. Ada sinar yang menyala dalam mata itu. Tentu saja perkataan Coral tidak salah sama sekali karena sebenarnya dia sedang berbicara dengan seorang putra mahkota, pewaris tahta Galgalore.

"Anggaplah demikian jika itu demi kebaikan," jawab Moren sopan.
"Sebenarnya aku belum jelas mengenai tujuan dari semua peristiwa ini. Katz dan Lylo sudah menceritakan beberapa padaku, tapi aku masih memiliki beberapa pertanyaan di kepalaku. Apakah kalian bisa mengatakan semua tentang rencana kalian dengan lebih jelas dan menjawab pertanyaan-pertanyaanku?"

Coral justru menjawab dengan tertawa. "Sayang sekali, kami tidak berada di sini untuk itu, Moren. Kami hanya akan menyampaikan bahwa Ratu Violet akan mengadakan pertemuan dengan kalian besok malam. Nah, daripada kau mendengar dari orang lain, yang terbaik adalah mendengar langsung segala sesuatu darinya. Kau harus menunggu sampai besok. Bersabarlah. Kita masih memiliki waktu dan tidak baik membahas sesuatu yang serius dengan terburu-buru dengan tubuh yang lelah." Coral berpaling pada Lily dan Bluebell, kedua peri itu mengangguk padanya.
"Aku rasa sudah disiapkan tempat bagi kalian untuk beristirahat malam ini. Kami tidak akan berlama-lama, beristirahatlah!"

Kedua peri dewan itu kemudian undur diri, dengan tawa yang riang mereka melangkah ke pintu. "Selamat malam semuanya," lalu Lily menutup pintu rumah setelah mereka keluar.

Bluebell menunjukkan kamar untuk Hyereen, Lily mengantar Moren dan Katz keruangan mereka. Lylo melayang menjauh keluar dari rumah itu.

Ada dua tempat tidur dalam ruangan Katz dan Moren. Bentuknya persegi delapan yang memanjang dengan kasur dan selimut yang sangat lembut jika disentuh. "Namanya 'octacoon'," kata Katz memberitahu nama tempat tidur para peri. Lily sudah pergi dari sana.

Tiba-tiba Moren teringat sesuatu.
"Katz, bukankah serbuk peri tidak bertahan lama? Apakah kita akan kembali ke ukuran semula ataukah akan ada peri yang akan menaburkan serbuk kembali?" Moren teringat Hyereen kembali ke ukuran semula setelah dia meninggalkan Sarang.

"Tidak, Moren, selamanya kau akan terpengaruh serbuknya selama kau berada dalam wilayah kekuasaan penghasil serbuk, Ratu Violet."

"Jika keluar dari sini efeknya akan hilang?"

"Ya, begitulah." Katz duduk ditepi ranjangnya.

"Aku belum mengerti mengenai rencana yang kalian bicarakan, aku rasa pembicaraan kita tadi belum selesai."

Katz tertawa, "Nah, apa kau lupa tadi kata Coral? Yang terbaik adalah mendengar segala sesuatu dari sang Ratu_ aku setuju sekali mengenai hal itu." Katz membaringkan tubuhnya.

Moren mengernyit padanya, dia menduga Katz tidak akan bicara apa-apa untuk malam itu.

"Ya, ampun," kata Katz pada dirinya sendiri, "aku memang biasanya tidur di saat siang dan terjaga saat malam seperti sekarang, tapi ini octacoon_ tempat tidur ternyaman sedunia dan aku lelah. Aku akan melewatkan seluruh malam ini dengan bermimpi."

Tak lama kemudian, Moren mendengarnya mendengkur.

Moren membaringkan tubuhnya dalam octacoon, Katz benar, itu adalah tempat tidur ternyaman sedunia. Kasurnya seolah membenamkannya dalam perasaan hangat dan nyaman, selimutnya terasa lembut seakan memeluk. Tidak butuh waktu lama, sebentar kemudian sudah ada dua orang mendengkur di kamar itu.

The Galgalore's TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang