32. Kembalinya Lylo

7 2 0
                                    

Dua hari setelah rapat itu, Lylo kembali bersama mereka. Seekor Pterogorn dikirim meluncur bersama seorang keeper untuk menjemput Lylo dan seorang roh lain di beranda.

"Mengapa roh membutuhkan Pterogorn untuk naik? Bukankah mereka bisa terbang?" Moren pernah menanyakan hal itu pada Sapphire, kapten para keeper.

"Memang peri dan roh bisa terbang tapi hanya sampai ketinggian tertentu. Sebenarnya Lylo bisa naik ke sini jika dia menyusuri trek melingkar pada tebing Menara, tapi butuh waktu lebih lama meskipun mereka bisa bergerak dengan cepat. Lagipula cara itu kurang sopan, seperti jika kau masuk rumah orang melalui jendela bukannya pintu," terang Sapphire sambil tertawa.

Satu Roh Murni lain bersama Lylo kali ini. Penampilannya seperti rusa jantan, tanduknya tinggi bercabang-cabang, matanya jernih berbulu lentik. Dia mengenalkan diri bernama Ludeon pada Moren dan Hyereen.

"Kau sangat menawan," Hyereen memuji penampilannya setelah mengagumi tanduk Ludeon.

Ludeon tidak menjawab apa-apa, namun ia berbisik pada Katz di sebelahnya. "Apa itu yang namanya pujian?" tanyanya.

Katz tertawa, "Ya, bilang saja terimakasih."

"Terimakasih." Ludeon mengatakan itu pada Hyereen dangan kaku.

Hyereen tersenyum canggung, tapi kemudian ia menerima pembawaan Ludeon. Tidak seperti Lylo, Ludeon sangat kaku pada siapapun yang berbicara padanya. Ia menunggu 1-2 detik sebelum mengatakan sesuatu saat bercakap-cakap dan nada bicaranya datar.

Ludeon dan Lylo terlebih dahulu bertemu untuk berbicara dengan Ratu Violet, setelah itu mereka mengadakan pertemuan kembali selepas makan malam. Mereka yang hadir di pertemuan pertama hadir kembali untuk sebuah pembicaraan.

"Aku senang kita sudah menjalin kesepakatan dengan para manusia." Lylo mengungkapkan rasa puasnya setelah mengetahui hasil dari rapat yang pertama.

"Sekarang, Lylo, katakan pada kami mengenai pengamatan para Roh mengenai perbatasan Galgalore!" suruh Ratu Violet.

"Tentu saja, untuk itu aku sudah pergi. Seperti yang sudah ditebak, para Roh Gelap mengawasi dengan ketat perbatasan timur dan utara. Banyak Animalo dan roh yang berkeliaran disana. Jika kita ingin memasuki wilayah Galgalore, kita harus melakukannya dengan tak terlihat supaya mereka jangan sampai mengubah rencana terutama mengenai waktu serangan. Dengan demikian maka kemungkinan paling bagus adalah jika kita memasuki Galgalore dengan memutar melalui selatan," jawab Lylo.

"Apa itu berarti jalur selatan aman dari Roh Gelap?" tanya seorang peri.

"Tidak juga. Para Roh Gelap mengawasi area selatan melalui jalur udara dengan menggunakan burung pemangsa. Tidak ada Animalo maupun roh disana. Hanya saja kita harus melalui celah pegunungan Tanah Merah. Seperti yang kalian tahu, celah itu juga bukan jalur yang mudah untuk dilalui dan lagi sebelum kita sampai disana akan ada banyak area terbuka untuk dilalui. Kurasa itu alasannya kenapa mereka hanya menaruh burung-burung pengintai di selatan, akan sulit lewat sana tanpa ketahuan."

"Kita memerlukan sesuatu untuk mengalihkan perhatian burung-burung itu selagi kita menyebrangi area terbukanya," kata Gerbera.

"Sebelum itu, aku ingin tahu apakah jalur menuju kediaman Rockbum aman?" tanya Ratu Violet.

"Ya, Yang Mulia. Tidak ada halangan berarti untuk menuju ke kediaman mereka," kali ini Ludeon yang menjawab.

"Bukankah para Roh Gelap belum mengetahui bahwa ada dua orang manusia disini dan bukan hanya Hyereen saja?"

"Benar, aku yakin demikian, Yang Mulia," jawab Lylo.

Violet tersenyum. "Aku ada ide, tapi sebelum itu aku ingin mengetahui sesuatu. Moren, siapakah diantara kalian yang akan menuju Galgalore dan siapa yang akan menemui para Rockbum?"

Moren dan Hyereen sudah membicarakan hal ini sebelumnya.

"Hyereen akan kembali ke rumah dan aku yang akan pergi menemui para Rockbum," jawab Moren. Dia tidak bisa membiarkan Hyereen menuju tanah asing dan bertemu dengan orang-orang asing pula. Mengirimnya pulang secepat mungkin adalah yang terbaik.

"Kalau begitu aku akan menunjuk orang-orangku yang akan pergi bersama kalian." Violet mengedarkan pandangan diantara para peri.
"Sebaiknya kau menuju Rockbum melalui jalur udara, dengan begitu aku menunjuk Coral untuk pergi bersama Moren. Dia yang terbaik untuk perjalanan jauh karena kalian akan menggunakan Pterogorn. Coral, ambilah Pterogorn yang terbaik!"

Coral membungkuk hormat. "Sesuai kehendak anda, Yang Mulia."

Violet melanjutkan.
"Tentu harus perwakilan lengkap dari kita yang akan bicara dengan manusia. Hyereen dan Katz, lalu Lylo dan Ludeon; apakah salah satu dari kalian atau kalian akan pergi bersama? Pertimbangkanlah!

"Harusnya dari kami para peri adalah yang sudah terbiasa dengan manusia... tidak, bukan kau Lotus, duduklah! Kau belum pulih benar untuk perjalanan ini." Ratu Violet tersenyum pada Lotus yang sudah berdiri untuk mengajukan diri. Lotus kembali duduk di tempatnya.

"Sapphire," Ratu Violet memandang Sapphire. "Kurasa kau cukup bisa mengendalikan diri di depan para manusia."

Sapphire membungkuk. "Aku menerima tugas dengan senang hati, Yang Mulia."

Ratu Violet tampak mempertimbangkan sesuatu, lalu katanya, "Baiklah, karena orang-orang yang akan berangkat sudah ditentukan, setelah ini mari kita bicarakan sebaiknya kapan kita akan berangkat. Lebih cepat lebih baik."

Semua yang ada ditempat itu membicarakan segala sesuatunya, sampai lewat tengah malam mereka masih disana membahas hal-hal yang harus dipersiapkan.

The Galgalore's TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang