Hari berikutnya, Aberthoren mengumpulkan orang-orang penting dalam istananya. Itu adalah seluruh dewan penasehatnya dan pimpinan pasukan kerajaan. Hyereen, Katz, Sapphire dan Lylo hadir disana dalam pembicaraan itu. Dewan penasehat berisi orang-orang bijak yang berpikiran terbuka, sedangkan pemimpin pasukan adalah orang-orang yang sudah terbiasa berhadapan dengan masalah monster, sehingga tak satupun dari mereka bereaksi berlebihan saat bertemu tamu-tamu Hyereen.
Sekali lagi Hyereen mengulang kisahnya dihadapan mereka semua. Lebih banyak yang mendengarkan maka lebih banyak pertanyaan diajukan. Sampai siang bahkan pembicaraan itu belum mencapai separo dari yang ingin mereka bahas bersama. Namun, sebelum makan siang mereka semua sudah tahu bahwa Putra Mahkota telah mengambil keputusan mengenai masalah ini. Diantara mereka jadi muncul dua kubu; menentang dan mendukung keputusan itu. Hal itu membuat suasana makan siang menjadi tidak mengenakkan untuk semua.
Pada saat rapat dilanjutkan, perbedaan pendapat itu menjadi nyaring diantara mereka. Para penentang memilih sebaiknya mereka mengungsi saja sementara masih banyak waktu. Dewan penasehat menginginkan pemungutan suara diantara mereka, tapi Aberthoren berdiri menggebrak meja dan berkata,
"Aku tidak akan menjadi tolol seperti kalian! Memang tidak seharusnya keputusan dapat diambil tanpa mendengar nasehat-nasehat kalian, karena untuk itulah kalian dibentuk disini. Tapi pikirkanlah dengan benar kemana kalian akan meletakkan pantat kalian jika kalian lari dari sini. Untuk apa lari, jika musuh dapat mengejar? Sampai akhir hayat kalian akan mati sebagai pelarian. Hidup kalian tidak akan tenang. Daratan ini tidak cukup luas untuk menyembunyikan kita semua.
"Aku akan perintahkan bahwa Galgalore akan memberikan perlawanan. Mumpung kita memiliki bantuan dari banyak pihak. Lebih baik maju dan mengambil resikonya dari pada mati sebagai pecundang. Maka keputusan putraku akan menjadi keputusanku. Galgalore akan maju menghadapi musuhnya!"
Ada suara-suara yang tidak puas diantara mereka.
Aberthoren menjadi berang.
"Yang bersamaku tetap bersamaku, yang ingin pergi_ pergilah!"Kemudian tidak ada suara diantara mereka. Keputusan itu diterima, baik dengan senang hati maupun dengan berat hati, tapi kesepakatan sudah diambil.
Sapphire berkata pada Hyereen, "Kenapa sebagian dari mereka kelihatan sulit menerima keputusan ini?"
"Karena pertama-tama keputusan ini adalah keputusan Moren, bukan dari ayah, meskipun kemudian ayah mengambil keputusan yang sama. Aku rasa ini hanya masalah ego.
Sebenarnya kalau orang-orang ini diberi waktu untuk berpikir mereka akan lebih logis, tetapi waktu tidak banyak tersisa untuk kita. Yang penting ayah sudah memberikan perintahnya.""Mungkin nanti ayahmu akan berubah pikiran?" kata Katz.
"Tidak. Keputusan Raja tidak pernah berubah, sekali diucapkan_ selamanya akan seperti itu."
Pembicaraan itu makan waktu yang sangat panjang. Setelah kesepakatan diambil, raja langsung membicarakan rencana penyusunan pasukan diantara mereka. Makan malam dilakukan dengan sangat terlambat untuk semuanya karena itu.
"Rasanya aku sudah lupa bagaimana caranya hidup sebagai Incanio," keluh Katz. Selama dalam perjalanan maupun selama di Galgalore jam tidurnya terbalik, biasanya dia tidur sepanjang siang, sekarang dia harus melek sepanjang siang.
"Tidak terlalu buruk untukku," Lylo menimpali.
"Kau bisa jadi dirimu semaumu kalau semua sudah selesai, Katz," kata Sapphire.
"Bukankah kita harus menuju Wind Crasher setelah ini?""Ya. Aku sudah bicara dengan Hyereen dan ayahnya. Beberapa hari lagi jika kita sudah tidak diperlukan disini kita harus menuju tempat para Incanio secepatnya. Sepertinya itu akan agak sulit tanpa Cherry," kata Katz sedih.
Setelahnya, mereka kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat, Lylo kembali ke taman. Selama beberapa hari roh itu diam disana, benar-benar tidak ada seorangpun yang berani mengunjungi taman. Padahal tidak ada larangan untuk pengunjung. Hanya tukang kebun yang berada di sana dengan perasaan terpaksa dan ia melakukan segala tugasnya dengan buru-buru.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Galgalore's Trap
FantasyMoren dan Hyereen menyelinap meninggalkan tempat tinggalnya untuk melihat teror yang menghantui lembah mereka dari hutan-hutan perbatasan. Mereka tidak menduga bahwa jalan yang mereka lalui ketika berangkat tidak akan membimbing mereka untuk kembali...