-FIGURAN-3

105K 9.4K 646
                                        

.

.
DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI!
.
MAKASIH YANG UDAH NUNGGU AKU UP :)
.
JANGAN LUPA VOMETNYA! HAPPY READING!
.
TYPO BERTEBARAN!
.

Masih dengan ruangan yang sama ruangan, yang serba dark terlihat sepasang kekasih yang sedang tertidur sambil berpelukan. Mereka adalah Naza dan Christina yang.

Dengan perlahan kelopak mata Christina terbuka lalu Christina mulai mengerjap ngerjapkan matanya dengan perlahan guna menyesuaikan matanya dengan cahaya yang berada di ruangan serba dark tersebut.

Christina merasakan sesuatu yang berat sedang menimpa perutnya. Matanya melirik ke arah perutnya, terlihat sebuah lengan yang kekar dan berurat sedang memeluk perutnya dengan sangat erat seolah-olah akan hilang jika tidak ia peluk dengan erat.

Christina berusaha untuk melepaskan pelukan yang berada di perutnya, akan tetapi ia gagal. Dengan kesal ia menabok lengan yang berada di perutnya dengan berutal agar terlepas akan tetapi bukannya terlepas malah semakin erat.

Dengan kekesalan yang sudah di ubun-ubun ia mengumpulkan tenaganya dan-

PLAKKK...

"AARGHHH!" pekik Christina.

Saat kekuatannya sudah terkumpul dan berniat untuk menabok lengan yang berada di perutnya, malah tangan yang berada di perutnya tiba tiba lepas dan alhasil ia menabok perutnya sendiri.

'Njem sakit!' batin Christina merasakan rasa panas dan perih menjalar di perut yang ia tabok tadi.

Naza yang mendengar suara tabokan pun dengan refleks terduduk di atas kasur sambil mengerjap-ngerjapkan matanya mencoba untuk sadar dan dengan secepat kilat ia membulatkan matanya saat melihat Christina sedang mengusap-usap perutnya.

Dengan panik ia menyingkap baju piyama yang dikenakan Christina betapa terkejutnya saat melihat sebuah jejak telapak tangan yang memerah di perut Christina. Dengan perlahan ia mengusap jejak telapak tangan tersebut dengan pelan seakan yang ia usap adalah benda yang gampang sekali rusak.

"Kamu kenapa hmm?" tanya Naza dengan nada rendah namun penuh penekanan.

'Njem kok ngeri ya?' batin Christina.

"T-tad-"

"Apa?" tanya Naza dengan nada dingin nan datar miliknya.

Christina yang mendengar ucapan dingin Naza membuat dirinya sedikit merasa takut, tanpa disadari Christina sudah menunduk sambil memainkan ujung baju piyama miliknya.

Naza yang melihat Christin sedang memainkan ujung baju piyama yang dikenakan oleh Christina sendiri merasa gemas akan tetapi ia harus menahannya ia harus memberi sedikit pelajaran untuk Christina.

'Jancuk! gue ngerasa dihadepin Ama malaikat maut sialan! mana tatapannya tajem kek piso! nadanya yang sedingin es kutub Utara plus datar kek tembok, duh!' batin Christina sambil memainkan ujung baju piyama miliknya. ia terlihat seperti seorang anak kecil yang berumur 5 tahun dan sedang dimarahi oleh ayahnya.

Naza masih setia memandangi Christina, setiap pergerakan Christina selalu ia lihat ugh! sudah cukup! ia tidak tahan melihat tingkah Christina yang seperti anak kecil! dengan cepat dan semangat 45 ia memeluk tubuh Christina dengan erat tak lupa ia juga menggigiti pipi Christina yang terlihat sangat berisi dan sesekali ia menyedot pipi Christina seolah-olah itu adalah sebuah jelly yang lezat dan kenyal.

-FIGURAN- (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang