.
OKEY KITA CAPCUSS AJA!
.
HAPPY READING!
.
TYPI BERTEBARAN 💃🏻
.Ruangan khusus karate terasa mencekam karena di dalamnya terdapat seorang pemuda yang sedang menahan amarah yang memuncak dan ia melampiaskan amarahnya ke salah satu samsak yang berada di dalam ruangan khusus karate tersebut.
BUGGGG...
BUGGG...
BUGGGGG...
Tendangan, pukulan ia layangkan pada samsak tersebut. Tangannya terlihat terluka karena terlalu kuat memukul samsak dan ia tidak menggunakan pengaman tangan. Nafasnya memburu. Sekelebat ingatan terlintas di benaknya. Ia kembali ingin memukul samsak akan tetapi tangannya dihalangi oleh tangan halus.
"Stop it! are you crazy?!" ucap gadis pemilik tangan halus tersebut. Sang pemuda pun menoleh tanpa aba-aba ia memojokkan si gadis lalu memeluknya dengan erat.
"Hiksss..." Isak pemuda tersebut.
"Kenapa hm?" tanya sang gadis sambil mengelus rambut tebal yang lepek karna keringat.
"Hiksss... A-aza endak suka k-kalo Christina s-sama dia Hiksss..." isaknya di ceruk leher Christina. Ya pemuda dan gadis tadi adalah Naza dan Christina.
"Hey! aku sama dia itu sepupu an loh!" ucap Christina sedikit kesal.
"Aaaaaaa sama aja ihhhh aku nggak suka!" ucap Naza semakin menjadi-jadi.
"Terus maunya gimana hm?"
"Ndak tau hiksss..."
"Intinya aku nggak suka ya! kamu harus sama aku terus! titik nggak pake koma!" ucap Naza sambil menatap tajam Christina menggunakan matanya yang memerah owh dan jangan lupakan sungai kecil yang berada di pipinya.
"Iya iya! aku nggak akan berangkat sama Haikal lagi!" ucap Christina sambil kembali memeluk Naza dan disambut dengan antusias oleh Naza.
"Emmmm" gumam Naza sambil mempererat pelukan mereka dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Christina.
______-FIGURAN-______
Christina mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari dimana bangku yang kosong untuk duduk dan menikmati pesanannya.
"CHRISTINA SINI!" teriak Ifan membuat ia menjadi pusat perhatian seluruh kantin.
Christina yang mendengar itu pun meringis merasa malu akan kelakuan ifan. Dengan senyuman yang lebar Ifan melambaikan tangannya ke arah Christina menghiraukan tatapan aneh dari seluruh siswa yang berada di kantin.
"IYA TAU GUE TAMVAN JADI BIASA AJA NGELIATINNYA!" teriak Ifan dengan PD-nya.
Christina berjalan dengan malu ke meja paling pojok yang diisi oleh para inti Vervox.
"Hai!" sapanya saat sudah dekat dengan bangku inti Vervox.
Saat ingin duduk di salah satu kursi seorang gadis tiba tiba duduk di kursi yang akan diduduki ole Christina.
KAMU SEDANG MEMBACA
-FIGURAN- (END)
Fantasy[MURNI KARYA SAYA!] [DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI!] [JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WPKU JUGA!] [WARNING! CERITA INI BELUM REVISI! ] Bagaimana jika seorang gadis yang menjadi seorang atlet karate mengalami kecelakaan beruntun dan bukannya ia berada di al...