HAI!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!
HAPPY READING!
TYPO BERTEBARAN!
.
Jam dinding menunjukkan tepat pukul 02.45. Naza masih memejamkan matanya.
Matanya terbuka dengan perlahan. Ia menyusaikan matanya pada cahaya lampu yang berada di kamarnya.
Saat kesadaran sudah mengambil akuh dirinya ia segera beranjak dan meraih handuknya.
Pagi ini ia berniat untuk pergi ke makam kekasihnya setelah itu ia ingin pergi ke hutan Anfer untuk menanam bunga teratai di danau yang berada di dalam hutan Anfer. Hutan yang menjadi saksi bisu kematian Nixe.
-FIGURAN-
"Hai..." sapa Naza pada Christina.
Naza memandangi batu nisan tersebut, lagi-lagi rasa sesak memasuki relung hatinya. Ia menunduk menatap tanah Christina yang basah.
"Pengorbanan kamu nggak sia-sia, dunia sekarang udah damai..." ucap Naza sambil mengelus batu nisan tersebut.
"Aku izin ya? aku izin buat pergi ke Thailand selama sebulan. Maaf aku nggak bisa ngunjungin kamu selama sebulan..." ucap Naza lalu ia menaruh bunga mawar merah di atas makan Christina.
"Tapi tenang, hari ini aku bakal wujud in keinginan kamu yang mau nanem bunga Teratai di danau." ucap Naza lalu ia mendekatkan wajahnya di batu nisan tersebut.
Cup!
Naza mengecup batu nisan itu dengan rasa sesak. Nafasnya terasa tercekat, sudah 2 bulan Christina pergi. Teman-temannya juga sudah melanjutkan pendidikan mereka.
Gio pergi ke London untuk berkuliah disana bersama Medlina. Ya, dua sejoli itu kembali bertunangan dan memilih hidup di London.
Ifan pun kini tengah berada di Singapura menemani pengobatan jantung untuk Ella. Ya, Ella memiliki penyakit jantung lalu beberapa minggu yang lalu penyakit jantungnya kumat dan harus di rujuk ke Singapura yang memiliki fasilitas yang luas.
Sedangkan Resom, ia masih melanjutkan kuliahnya disini. Sesekali ia akan berkunjung ke markas Vervox untuk sekedar mengenang masa SMAnya.
Begitu pun dengan Lexa dan Senja. Mereka masih berada di sini kecuali Lexa yang memilih untuk menunda kuliahnya karena suatu urusan pribadi. Jika Senja ia berkuliah dan kebetulan satu fakultas dengan Resom.
Naza juga berkuliah, ia mengambil fakultas hukum untuk mewujudkan cita-cita kekasihnya sebagai pengacara.
"Aku berangkat ke danau dulu ya? Naza tinggal ya cantik? dadahhh..." ucapnya lalu beranjak ke arah mobil Jeep nya.
Naza mengusap air matanya lalu menatap plastik besar di sampingnya yang berisi beberapa bibit bunga teratai.
Dengan cepat Naza menyalakan mobilnya dan meninggalkan area pemakaman khusus keluarga cenzee tersebut dengan perasaan yang begitu sesak.
-FIGURAN-
Naza berjalan dengan 2 kantung plastik besar yang ia bawa. Di dalam kantung plastik tersebut terdapat beberapa bunga teratai yang berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
-FIGURAN- (END)
Fantasy[MURNI KARYA SAYA!] [DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI!] [JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WPKU JUGA!] [WARNING! CERITA INI BELUM REVISI! ] Bagaimana jika seorang gadis yang menjadi seorang atlet karate mengalami kecelakaan beruntun dan bukannya ia berada di al...