-FIGURAN-63

14.2K 1.4K 121
                                        

GIMANA?

AKU UP KAN!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

HAPPY READING!

TYPO BERTEBARAN!

.

Kini beribu manusia tengah duduk di dalam suatu ruangan yang begitu luas. Hari ini adalah hari kelulusan. Hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua siswa-siswi.

Naza tersenyum sinis. Hari kelulusan ini adalah hari yang sangat ia benci. Di hari bahagianya ini ia harus merasakan duka yang amat mendalam. Terhitung sudah 7 hari kekasihnya pergi, namun kenangan darinya sangat melekat di diri Naza.

"SAYA SELAKU KEPALA SEKOLAH MENYATAKAN, BAHWA! SELURUH SISWA-SISWI XII DINYATAKAN LULUS!" ucap kepala sekolah membuat sorak-sorak para siswa-siswi terdengar.

EUUUU

AKHIRNYA GUE BISA KAWIN!

ANJAZZZ GUE UDAH LULUS SMA WOI!

SELAMAT DATANG DI KERASNYA DUNIA!

MAK!!! ANAKMU LULUS!!!!

"BAIK KITA MULAI, PERINGKAT 1 DIDAPATKAN OLEH ANANDA CHRISTINA AUTOPIA CENZEE!" ucap kepala sekolah itu membuat Naza memejamkan matanya.

Seluruh siswa-siswi tidak ada yang bersorak, semuanya terdiam menunduk. Gadis ber-prestasi itu sudah tiada sebelum memegang ijazah SMA-nya.

"Kamu beneran pergi?" gumam Naza lirih sambil menunduk.

Zidan dengan tampang datarnya berjalan ke depan mewakili Christina sebagai putrinya.

"TERIMAKASIH KEPADA SEMUANYA, SAYA PERWAKILAN DARI ALMARHUMAH PUTRI SAYA INGIN MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA ATAS KESALAHAN YANG PERNAG PUTRI SAYA LAKUKAN. SEMOGA PUTRI SAYA DITEMPATKAN DI SURGA OLEH TUHAN."

kiw ngab,kira-kira Christina masuk surga atau neraka ya? -buna

AAMIIN!

IYA SEMOGA AJA CHRISTINA DI TEMPAT IN DI SURGA!

PADAHAL DIA BAIK TAPI KENAPA DIA PERGI?

BIASA, ORANG BAIK AMAT CEPET PERGINYA.

Zidan berjalan mendekat ke arah Nita yang tengah memangku Alarick. Ia mencium kening sang istri dengan tulus.  Ia tau Nita sedang menahan air matanya mati-matian. Ia memegang erat piala dan ijazah milik putrinya.

'Nak, kamu bohong. Katanya cuman nggak pulang 2 hari tapi ini udah lebih dari 2 hari...' batin Nita lalu mengelus rambut Alarick dengan sayang.

'Ayah ikhlas nak...' batin Zidan saat ia merasakan aura yang biasanya dipancarkan oleh Christina.

'Maaf Alarick belum bisa bantu kakak, Alarick gagal jadi adeknya kakak...' batin Alarick memainkan jari-jari besar milik Zidan.

-FIGURAN-

Bram menggenggam tangan Naza memberikan kekuatan pada putranya.

-FIGURAN- (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang