-FIGURAN-50

11.8K 1.3K 46
                                    

HAI!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

HAPPY READING!

AKU MAU TANYA DONG, MENURUT KALIAN KONFLIK UTAMA DI CERITA INI UDAH MUNCUL APA BELUM?

KONFLIK APA YANG KALIAN BENCI DARI CERITA INI?

PERNAH NANGIS BACA CERITA INI?

TYPO BERTEBARAN!

.

"Lucian mana?" tanya Christina saat memasuki markas Qunex telah disambut oleh Mada yang memakan permen milkita.

Ya, Mada memiliki rahasia besar. Yaitu ia sangat menyukai permen milkita, dan dia juga sangat menyukai susu stroberi. Dan saat ia meminum susunya harus menggunakan dot bayi. Mengagetkan bukan?

"Di dapur lagi buat mie." balas Lucian lalu merebahkan tubuhnya di sofa dengan paha Christina sebagai bantalannya.

"Chris!" panggil Lucian pada Christina yang tengah fokus pada ponselnya.

"Heum?"

"Gua boleh nanya?"

"Apa?" balas Christina lalu menaruh ponselnya.

Lucian mengubah posisinya menjadi duduk tegap menghadap leader yang sudah ia anggap sebagai kakak itu dengan tatapan serius.

"Kasus apa yang Andreas buat, hingga sefatal itu?"

Christina menarik nafasnya dalam-dalam lalu menatap Lucian.

"Dia salah gunain kekuasaan yang gue kasih ke dia. Dia gunain Qunex buat balas dendam ke Vervox." terang Christina lalu Lucian memunduk dalam-dalam merasa kecewa dengan Andreas.

"Kenapa jadi gini Zix?" gumamnya lirih.

"Udah lah An, dia udah milih jalan dia sendiri. Nggak usah diinget-inget lagi." ucap Mada tiba-tiba datang dengan panci yang mengepul.

"Makan mie aja yok!" ajak Mada girang menutupi kesedihannya.

"Huuu panas nih pasti enak!" balas Christina ikut mencairkan suasananya.

"Garbunya?" tanya Lucian seperti anak kecil.

"Nih!" ucap Lucian lalu memberikan 2 garbu pada Lucian.

Mereka pun menyantap mie tersebut dengan hikmat sesekali bercanda tawa bersama.

Ya, tertawa bersama. Tanpa Andreas.

-FIGURAN-

"Darimana?" tanya Naza mendekat dengan rambut yang basah.

"Tadi ke markas Qunex sebentar." balas Christina lalu menaruh novel milik kekasihnya.

"Heum..." gumam Naza lalu ia menindihi Christina yang berbaring di ranjangnya.

"Elus!" titah Naza sambil membawa tangan Christina agar menyentuh rambutnya yang basah.

"Basah." ucap Christina namun tak ayal ia mengelus rambut hitam pekat itu. Sangat harum dan lembut.

-FIGURAN- (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang