-FIGURAN-26

23.8K 3K 256
                                    

HAHAHHA MAAF YA BARU UP!

YANG LUPA SAMA ALUR BISA BACA CHAPTER 25 YA!

SENGAJA AKU LAMBATIN UPNYA HEHE MAKANYA TEBUSIN VOTE YA :)

KALIAN BISA TEBUSIN VOTE DAN KOMEN AKU JUGA BAKAL BISA UP CERITA INI DENGAN CEPAT!

AKU UDAH PUNYA BANYAK DRAFT TINGGAL PUBLISH AJA LOH INI :)

KALO MISAL TARGETNYA CUMAN KURANG 20/50 AKU BAKAL TETEP UP KOK!

TAPI INI APA? KALIAN MALAH SETENGAH BAHKAN YG VOTE DAN KOMEN HANYA 30%!

KALO KALIAN MALAS-MALASAN BUAT VOTE DAN KOMEN, AKU JUGA BISA MALAS-MALASAN BUAT UP><

JADI JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN!!!!

LUPPP<3

.

Di salah satu ruangan rumah sakit terdapat segerombol remaja yang sedang menunggu sahabatnya yang sedang koma padahal sahabatnya tengah bermimpi bertemu bidadari yang bahenol :)

Mereka adalah para inti Vervox dengan Resom yang tertidur di atas brankar.

CEKLEKKKK...

Pintu terbuka menampilkan seorang wanita cantik dengan balutan jas putih. Ia adalah dokter yang merawat Resom.

"Permisi, saya ingin memeriksa pasien" ucapnya dengan lembut.

Ifan yang sedang jungkir balik di lantai pun seketika terdiam dan menatap dokter tersebut dengan berbinar.

"Eh ada Bu dokter cantik" ucapnya sambil berdiri dan membersihkan debu yang menempel di bajunya.

Dokter yang bernama 'Binar' tersebut hanya tersenyum manis.

"Cepet!" ucap Naza yang mengetahui sahabat kadalnya akan menggoda dokter tersebut.

Mendengar suara dingin Naza membuat dokter Binar segera mendekat ke brankar yang ditempati Resom.

Resom terlihat sangat nyenyak dan tidak terganggu sama sekali karena suara bising di ruangannya.

"Ayo sus" ucap dokter Binar kepada susternya yang mendampinginya selama 1 tahun terakhir ini.

Panggil saja Endar.

"Sus tolong catat semua laporannya, saya ingin ke kamar kecil sebentar" ucap dokter Binar lalu berjalan menuju toilet yang berada di ruangan.

Suster tersebut hanya mengangguk pasrah. Ia merasa lelah karena 3 hari belakangan ini ia kurang tidur karena kewajiban yang harus ia lakukan.

Ia mulai mencatat semua laporan yang dibutuhkan dokter Binar dengan mata yang terkadang menutup dengan sendirinya.

Gio kini sedang tidur dengan paha Nixe sebagai bantalannya dan Nixe yang sedang duduk dengan memainkan gamenya.

-FIGURAN- (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang