HAI!
ADA YANG KANGEN?
YOK LANGSUNG BACA AJA!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA!
HAPPY READING!
TYPO BERTEBARAN!
.
Christina kini tengah menatap hamparan bintang yang berada di langit ditemani dengan segelas kopi yang masih hangat.
Pikirannya kini melayang, pikirannya sangat gelisah, kalut, dan takut.
Entahlah apa yang akan terjadi kedepannya, semua ini terlalu baginya.
Memejamkan matanya menikmati semilir angin malam yang menerpa kulitnya.
BUG!
DUG!
Dengan refleks ia meninju lalu menyudutkan orang yang mengalungkan tangannya ke lehernya dari arah belakang.
"Calm down honey, it's me" ucap Naza sambil mengelus tangan Christina yang tengah menyekik lehernya.
"Ah maafkan aku" ucap Christina lalu melepaskan cekikannya pada Naza.
"Kenapa hm?" tanya Naza sambil mengelus rahang Christina menghuni kedua tangannya.
Entah mengapa, tapi kedua mata Christina terlihat berkaca-kaca seperti bersiap untuk menangis.
Naza yang peka pun menarik tubuh Christina untuk memeluk tubuhnya.
"Sssstttt tumpahin semuanya tumpahin" bisik Naza tepat di telinga kanan Christina membuat Christina semakin menjadi-jadi.
"Hiks"
Christina mulai menangis dengan air kata yang mengalir dengan deras, bahkan sesekali ia sedikit berteriak meluapkan segalanya di dalam pelukan Naza.
Dengan sabar Naza mengelus punggung Christina dengan sayang. Sejujurnya hatinya ikut teriris saat mendengar teriakan tertahan juga tangisan Christina yang semakin menjadi, namun solusinya kini hanya membiarkan kekasihnya ini menangis sepuasnya dalam pelukannya.
Lalu dengan entengnya Naza mengangkat tubuh Christina, dan menggendong ala koala lalu berjalan memasuki kamar Christina.
Naza pun merebahkan tubuh Christina ke ranjang milik Christina dengan perlahan. Ia memposisikan tubuhnya di atas Christina dengan wajah Christina yang ia sembunyikan di ceruk lehernya. Dengan lembut ia mengelus puncuk rambut Christina.
Cup!
Cup!
Cup!
3 kecupan Naza layangkan di puncuk kepala Christina dengan sayang.
Masih dengan isakan kecil Christina memeluk Naza yang berada di atas tubuhnya.
Naza mulai kembali mengelus punggung Christina dengan perlahan seolah-olah tidak akan terjadi apa-apa.
Menakjubkan! elusan Naza mulai terasa menenangkan bagi Christina.
Tak terasa mata Christina mulai memberat dengan tangan yang masih memeluk leher Naza dengan erat.
Ia mulai memejamkan matanya dan bagaikan disihir Christina memasuki alam mimpinya dengan sangat mudah.
2 menit tidak ada pergerakan dari Christina ataupun isakan dari mulut Christina, Naza pun sedikit mengintip ternyata gadisnya tengah tertidur dengan beberapa jejak air mata yang berada di bawah matanya juga pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-FIGURAN- (END)
Fantasy[MURNI KARYA SAYA!] [DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI!] [JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WPKU JUGA!] [WARNING! CERITA INI BELUM REVISI! ] Bagaimana jika seorang gadis yang menjadi seorang atlet karate mengalami kecelakaan beruntun dan bukannya ia berada di al...