HAI! KITA KETEMU LAGI!
HUHU AKU UP LAGI KARNA AKU LAGI GABRUT HUEEE
SEMANGAT MENJALANKAN IBADAH PUASA!!!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!
HAPPY READING!
TYPO BETEBARAN!
.
Christina berjalan dengan tegap mendekat ke arah pagar markas Vervox diikuti oleh Lucian yang membawa bendera damai dari gangster Qunex dan Mada yang berjalan di belakangnya dengan gagah.
Gerbang markas Vervox terbuka saat melihat bendera damai yang ia bawa.
Para anggota Vervox terlihat menatap ke arah Christina dengan bingung.
"Tolong panggilin leader kalian!" pinta Christina pada salah satu anggota Vervox dan diangguki olehnya.
Tak lama tersengar suara telapak kaki dengan pelan. Gio berjalan ke arahnya diikuti oleh inti Vervox kecuali Naza.
"Selamat datang Zixe!" sambut Gio ramah saya melihat bendera damai yang dibawa Lucian.
"Thank you Gio."
"Silahkan duduk!"
"To the point saja. Saya kesini, ingin mengajak Qunex dan Vervox berdamai secara resmi!" pinta Christina membuat inti Vervox terkejut.
Pasalnya, hampir 2 tahun Qunex memusuhi Vervox dengan alasan yang tidak jelas. Desas-desusnya Qunex iri dengan keunggulan Vervox.
"Lo serius?" tanya Resom dengan ragu.
"Of course, bahkan gua udah bawa surat damainya." Jawab Christina lalu mengeluarkan 2 buah map berwarna hitam dan ia membuka kedua map tersebut.
Terdapat, perjanjian damai antara Vervox dan Qunex. Yang dimana isinya adalah menjalin tali persahabatan kedua gangster tersebut.
"Waw!" decak Ifan kagum.
"Oke, gua setuju." ucap Gio dengan mantap membuat Christina tersenyum bangga.
"Ini bolpoinnya, dan ini belatinya. Biar dipercaya kita juga bakal gunain campuran darah leader Qunex dan leader Vervox." jelas Christina dengan menyodorkan belati dan bolpoin ke meja kaca di depannya.
"Ngga-"
Ucapan Gio terpotong oleh suara bass yang sedikit terdengar serak. Suara itu adalah suara Naza.
"Gua yang nanda tanganin surat itu!" ucapnya mantap lalu mendekat ke arah mereka dengan tangan yang ia masukkan ke dalam hoodie hitamnya.
"Tapi gua leadernya!" balas Gio, ia hanya ingin menggoda Naza yang ingin modus bertemu dengan Christina.
"Gua lebih berhak dari lo!" ucap Naza kekeuh, ya dalam pengambilan keputusan Naza lah yang lebih berkuasa daripada Gio. Lucu memang, wakil lebih berkuasa dari ketua. Namun hal itu terjadi karna kontrak yang dijalani Gio dan Naza yang belum usai.
KAMU SEDANG MEMBACA
-FIGURAN- (END)
Fantasy[MURNI KARYA SAYA!] [DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI!] [JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WPKU JUGA!] [WARNING! CERITA INI BELUM REVISI! ] Bagaimana jika seorang gadis yang menjadi seorang atlet karate mengalami kecelakaan beruntun dan bukannya ia berada di al...