.
HAI!
.
KITA KETEMU LAGI! MAAF YA BARU UP HEHE!JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN!
HAPPY READING!
TYPO BERTEBARAN!
💃🏻
." NGGAK! AKU NGGAK MAU! PERGI KAMU PERGI!!!! HIKSSS... NGGAK!!!" teriak Ifan histeris sambil keluar dengan tergopoh-gopoh dari rumah sederhana yang ia tempati bersama inti Vervox.
"IFAN!" teriak Gio terkejut sambil keluar menyusul Ifan.
"IFAN!" teriak Resom dan Nice bersamaan dan berlari beriringan menyusul Gio.
______-FIGURAN-______
Di gelapnya malam dengan bulan yang menyinari bumi dengan cahayanya menjadikan malam itu tampak terlihat terang.
Terlihat di bangku yang sedikit lapuk terdapat seorang pemuda yang terlihat memandang kosong ke depan.
"NGGAKKKK!!! AKU NGGAK MAU!!! NGGAKKK!!!"
Sayup-sayup ia mendengar teriakan yang terdengar serak dan juga berat ditambah ia juga mendengar langkah kaki yang tak beraturan.
Naza beranjak dari duduknya lalu dengan cepat matanya menelisik di setiap penjuru.
Pemuda tadi adalah Naza. Mata tajamnya bagaikan elang yang mencari mangsanya. Pendengarannya bagai telinga burung hantu yang sedang memangsa di malam hari.
Memutar badannya dengan pelan dan Gotcha! sekitar 15 meter terlihat Ifan yang sedang berlari dengan tergopoh-gopoh.
Mata Naza langsung membulat saat melihat sahabatnya berlari dengan air mata yang berlomba-lomba keluar dari mata sahabatnya.
Dengan cepat ia berlari ke arah Ifan dan mengunci pergerakan Ifan dari belakang.
______-FIGURAN-______
Christina dengan perlahan mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan matanya dengan cahaya yang berada di ruangan yang ia tempati.
Ia terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia bangun lalu duduk di ranjang sambil mengumpulkan nyawanya.
"Ck!" ia berdecak kesal saat kembali mendengar suara itu.
"NGGAK!"
"Ish!" gumamnya kesal namun 2 detik kemudian ia tersadar dan terlihat matanya membulat.
Ia berlari keluar kamar dan keluar dari rumah Dirga dengan tergesa desa.
Tak jauh darinya terlihat Resom dan Nixe yang memegangi kedua tangan Ifan dengan erat dan Naza yang mengunci tubuh Ifan dari belakang oh ya jangan lupakan Gio yang terlihat frustasi sambil mengotak-atik haphonenya.
Untuk beberapa saat ia diam dan dengan secepat kilat tanpa alas kaki ia berlari dengan kencang ke arah Ifan.
Saat sudah berada tepat di depan Ifan ia pun memegang rahang Ifan dan mengelusnya pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
-FIGURAN- (END)
Fantasy[MURNI KARYA SAYA!] [DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI!] [JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WPKU JUGA!] [WARNING! CERITA INI BELUM REVISI! ] Bagaimana jika seorang gadis yang menjadi seorang atlet karate mengalami kecelakaan beruntun dan bukannya ia berada di al...