-FIGURAN-9

57.1K 6.1K 353
                                    

.
HAI KETEMU LAGI!
.
DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI!😤
.
H A P P Y R E A D I N G
💃🏻
.
TYPO BERTEBARAN!
.

Di ruanganan serba dark terdapat seorang gadis yang sedang memilin tangannya dan terdapat seorang pria paruh baya sedang menatapnya tajam, oh ya! jangan lupakan seorang pemuda juga sedang menatap gadis tersebut dengan datar dan tajam.

Tuk...

Tukkk...

Tukkkk...

Sedari tadi pria paruh baya tersebut mengetukkan jarinya ke meja kaca yang sangat berkilau.

Ruangan tersebut sangat mencekam. Atmosfer terasa sangat dingin dan ruangan tersebut juga terasa sangat dingin dan menyeramkan.

"Kamu tau apa kesalahan yang kau perbuat hm?" ucap pria paruh baya tersebut penuh penekanan.

"Tau" ucap sang gadis dengan lirih. Kini tangannya terasa dingin saat mendengar ucapan pria paruh baya yang dilontarkan kepadanya.

"Christina Christina" ucap Zidan dengan jengah akan tingkah putrinya. Ya gadis tadi adalah Christina. Dan pria paruh baya adalah Zidan.

"Coba aja tadi kalo nggak ada aku, ntah apa yang akan terjadi!" ucap Haikal dengan kesal dan nadanya juga sangat datar.

Haikal Sulaiman Cenzee ia adalah sepupu dari Christina. Dia orang yang mengangkat Christina bagai karung beras saat berada di arena balap liar. Haikal mempunyai sifat yang posesif dan sangat dingin kecuali jika bersama Christina ia akan posesif dan juga terkadang akan menjadi bocah umur 5 tahun. Ia sangat menyayangi sepupu perempuannya tersebut.

"Ya aku kan nggak tau kalo itu kamu" ucap Christina masih dengan menundukkan kepalanya tidak berani melihat kedua pria yang menatapnya dengan tajam.

Haikal menghela nafas panjang lalu berjalan menuju Christina dan duduk di lantai menumpukan dagunya ke atas paha Esla.

Haikal mendongak dan menatap mata Christina. Ia mengulurkan tangannya untuk membelai pipi Christina.

"Sekarang kamu tidur okey? besok pagi sekolah kan? aku jemput!" titah Haikal pada Christina dan hanya dijawab anggukan lemas oleh Christina.

Christina mulai beranjak namun suara Zidan menghentikannya untuk melangkah.

"Christina kemari!" ucap Zidan masih dengan nada penekanannya.

"Ya-"

"Diam Haikal!" potong Zidan.

Christina berjalan ke arah Zidan dan saat ia sudah berada di samping Zidan, Zidan langsung menarik tangannya kuat dan membuat Christina duduk di pangkuannya.

"Maafin ayah hm"

"Ayah cuman takut kamu kenapa-napa sayang! ayah sayang sama kamu! ayah khawatir!" ucap Zidan kembali lembut sambil mengelus pipi Christina.

Hati Christina sedikit menghangat. Ia merindukan ayah kandungnya. Melihat wajah Zidan dan wajah Nita Christina menjadi ingat dengan kedua orang tuanya. Orang tua yang menyayanginya.

-FIGURAN- (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang