Omelette

1.4K 165 16
                                    

"Apakah ada pengakuan dosa yang mau disampaikan saat ini? Kalau ada, lebih baik disampaikan sekarang sebelum terlambat." ucap Ronald kepada Yasmin.

Yasmin langsung tercengang mendengar perkataan itu, seketika wanita itu merasakan jantungnya berdetak 2 kali lipat lebih cepat dari biasanya, ia menatap wajah suaminya dan menemukan sorot amarah di sepasang mata hitam milik pria itu saat ini, dan ia tau alasan dibalik hal itu

Ronald nampaknya sudah menyadari ada hal yang tidak beres tengah terjadi saat ini, dan pria itu menginginkan kejujuran darinya.

"Just say it." kata Ronald lagi, kali ini dengan suara tenang namun berbahaya.

Yasmin menarik nafas perlahan lalu memaksakan dirinya tersenyum, wanita itu kemudian menepuk-nepuk pelan pundak Ronald.

"Tidak ada lagi pengakuan dosa dariku Ronald, tidak ada hal penting yang perlu dibicarakan." jawab Yasmin akhirnya.

Ronald dalam diam menatap wajah Yasmin cukup lama, lalu pria itu akhirnya menolehkan wajahnya kembari ke arah kaca jendela samping mobil.

"Baiklah kalau begitu, setelah ini aku tidak akan menahan diri lagi." Sahut Ronald dengan suara pelan, sembari mengepalkan tangannya kuat-kuat.

**

Bella tengah memicingkan matanya saat David mengambil wadah kecil berisi garam halus. Pria itu saat ini tengah unjuk kebolehan memasak menu omellete andalannya untuk kemudian ia berikan kepada Bella.

Bella yang tiba-tiba teringat akan sepiring omelette buatan David tempo dulu langsung menyuarakan komando kepada David, sayangnya tindakannya itu tidak berhasil.

"Sedikit saja David, hanya perlu sedikit taburan gar-NO, BUKAN SESENDOK!! ASTAGAAA..."

Seketika ketakutan Bella menjadi kenyataan, ia buru-buru menghampiri David untuk kemudian menatap nanar omelette 'rasa garam' yang tengah dimasak oleh David.

"Aku hanya memasukkan sesendok garam.." David dengan wajah cemberut berniat mengajukan pembelaan diri.

"Sedikit bukan berarti sesendok! Tidak heran mengapa omelette bikinanmu waktu itu terasa asin sekali David." Balas Bella sembari menggelengkan kepalanya.

David mengusap lehernya dengan canggung, nampaknya ia mulai menyadari kesalahannya.
"Ohh..okay I'm sorry, kupikir takaran paling sedikit dari dunia perbumbuan adalah satu sendok.."

Tanpa bisa dicegah, Bella langsung tertawa mendengar jawaban konyol David barusan
"Hahaha.. aku tidak tau darimana kamu mendapatkan pemikiran itu, tapi yang jelas pemikiran seperti itu sangat berbahaya bagi umat manusia." sahut Bella dengan sikap dramatis diselingi gelak tawanya.

Seketika wajah David memerah karena malu, pria itu tersenyum dengan canggung sembari perlahan membuka lepas ikatan apronnya.

"Kita pesan makan diluar saja kalau begitu, I don't wanna put you in danger." Ucap David kemudian.

Bella langsung menghentikan tawanya begitu mendengar perkataan David, ia dengan cepat menyadari bahwa ucapannya barusan tadi sudah kelewat batas dan telah menyinggung perasaan pria itu.

"N-nooo.. aku ingin makan omelette buatanmu." Kata Bella dengan terbata-bata sambil mengikatkan kembali tali apron milik pria itu yang sebelumnya sudah terlepas.

"Jangan konyol Bella, aku tidak ingin membahayakanmu dengan masakanku." Elak David dengan wajah kesal.

"Aku tadi hanya bercanda David, I'm sorry." Bella dengan menyesal menangkupkan kedua tangannya dihadapan David sebagai bentuk permohonan maaf darinya.

The XL Girl Named Bella (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang