"Sedang lihat apa?"
Seorang pria bertanya kepada istrinya yang sejak tadi mengarahkan pandangannya keluar melalui jendela besar sebuah restoran Perancis.
Sang istri yang tidak lain adalah Bella langsung menoleh ke arah suaminya yang bernama David itu sembari tersenyum.
"Hanya melihat orang-orang yang berlalu lalang." Jawab Bella dengan singkat, ia kemudian menyesap lemon tea hangat yang ada dihadapannya.
"Ohh.. apakah itu menarik?" tanya David dengan bingung, mau tidak mau ia ikut memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang sembari bertopang dagu menggunakan tangan kanannya, sementara tangan kirinya yang bebas menggenggam lembut tangan Bella.
"Cukup menarik jika saja aku mengetahui keseluruhan kisah mereka Dave, maksudku.. aku yakin mereka semua saat ini sedang dalam proses membuat jalan cerita terbaik untuk diri mereka sendiri sebagai karakter utamanya, dengan versi masing-masing tentunya." jawab Bella dengan senyuman di wajahnya.
"Ahh.. aku paham, seperti kita saat ini misalnya." timpal David langsung sambil mengecup pipi Bella dengan penuh cinta.
Bella menganggukkan kepalanya lalu kembali tersenyum
"Yup, seperti kita."Sepasang pria dan wanita yang baru saja masuk ke dalam restoran langsung melangkahkan kaki mereka menuju meja makan David dan Bella.
"Dave, Bella.. maaf kita terlambat, tadi jalanan lumayan macet dan Oryza hampir ketinggalan ponsel." Ucap si pria yang tak lain adalah Rio dengan wajah bersalah, sementara wanita disebelahnya yang dipanggil Oryza hanya menyengir lebar.
David dan Bella langsung bangkit dari kursi mereka untuk kemudian saling berjabat tangan dengan sepasang kekasih yang baru saja datang itu.
"Don't need to say sorry Rio, aku dan Bella juga baru sampai." timpal David segera, ia tidak ingin membuat pria dihadapannya itu merasa bersalah.Setelah mempersilahkan Rio dan Oryza duduk, David berinisiatif untuk langsung memanggil pelayan dan mulai memesan makanan untuk dapat segera mereka nikmati, ketika tengah menunggu hidangan datang, kedua pria itu; David dan Rio, langsung terlibat dan tenggelam dalam percakapan mengenai urusan pekerjaan masing-masing, hal itu seketika membuat keduanya melupakan sosok wanita yang ikut datang bersama mereka.
"Aku seneng Rio ngajak kamu, kalau ngga.. pasti aku sudah dianggap obat nyamuk." Celetuk Bella setengah berbisik kepada Oryza yang duduk dihadapannya, sementara matanya melirik 2 orang pria yang tengah mengobrol dengan heboh itu.
Oryza seketika mendengus tertawa mendengar perkataan Bella
"Aku sebenarnya udah terbiasa jadi obat nyamuk kak, tapi untungnya hari ini ada kak Bella, jadinya ada temen ngobrol, hehe."Bella tersenyum sambil menatap sosok Oryza, gadis dihadapannya itu lebih kurang 4-5 tahun lebih muda darinya, namun ia seakan merasa telah menemukan banyak kesamaan dengan gadis itu, terlebih ukuran tubuh Oryza juga hampir mirip dengan ukuran tubuhnya.
"Kamu udah lama pacaran dengan Rio?"
Tanya Bella kepada Oryza.Oryza menganggukkan kepalanya
"Lebih kurang udah 5 tahun." Jawabnya sambil tersenyum."Wow, untuk pacaran.. itu hubungan yang cukup lama." Sahut Bella dengan wajah kaget, wanita itu kemudian tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke arah Oryza.
"Aku harap kalian segera menikah dan menyusul kami." ucap Bella dengan berbisik sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Oryza, sementara Oryza yang mendengar bisikan itu seketika tertawa, gadis itu ikut mendekatkan wajahnya ke arah Bella lalu membalas dengan bisikan juga
"Aku harap juga begitu."
*****
Extra part done yaa.. 🙃 yang penasaran dengan kisah Rio dan Oryza bisa langsung lanjut baca di cerita "Be Mine, please?" 💜
See you there!
KAMU SEDANG MEMBACA
The XL Girl Named Bella (COMPLETED)
RomanceBrakk! Bella sudah tidak sanggup lagi mendengar ucapan dari ibunya Kevin, tanpa sadar ia menjatuhkan ponselnya hingga ponsel itu membentur lantai dengan keras. "Kenapa kak?! Ada apa??" Tanya Reno dengan panik kepada kakaknya itu, orang-orang yang se...