Cheesecake

2.3K 234 26
                                    

*H-7 sebelum lamaran*

Lebih tenang, itulah yang Bella rasakan sejak 2 minggu terakhir setelah terjadi peristiwa menyebalkan di hotel yang menimpa dirinya, hari demi hari yang dilewati oleh gadis itu justru berjalan dengan lancar, kelewat lancar malah.

Dalam hati Bella tidak henti-hentinya bersyukur karena peristiwa dimana ia sempat bentrok dengan salah satu petinggi dari PT. Rentokiel itu tidak mempengaruhi hubungan kerjasama yang terjalin antara perusahaan itu dengan perusahaannya yang bernama Victoria Bank.

PT. Rentokiel baru saja menempatkan dana berupa deposito sebesar 250 Milyar rupiah dan berhasil membuat beberapa bank pesaing merasa iri akan achievement yang di peroleh Victoria Bank, sebagai balasannya, kantor pusat beserta 148 anak cabang bank yang tersebar di seluruh Indonesia wajib memakai hygiene service yang di tawarkan oleh PT. Rentokiel, beserta toilet hygiene dan room fragrance yang juga di produksi oleh perusahaan itu sesuai kontrak kerjasama yang telah di sepakati selama kurun waktu 10 tahun, yang dimana hal itu sama sekali bukan masalah karena produk yang dihasilkan perusahaan yang bergerak di bidang hygiene service itu merupakan produk-produk berkualitas tinggi.

Beberapa hari yang lalu, tiga orang petinggi dari PT. Rentokiel datang ke kantor pusat untuk melakukan proses penandatanganan deposito, dan salah satu dari 3 orang itu ternyata si pria bule bermata biru bernama David yang sempat Bella maki-maki, Bella dengan cepat bersembunyi di bawah kolong meja saat David dan kedua rekannya yang saat itu tengah didampingi oleh Caroline selaku sekretaris dari Andreas yang merupakan direktur utama Victoria bank sedang melintas, kelakuan Bella berbanding terbalik dengan respon hampir seluruh karyawan wanita yang seolah terpana saat melihat fisik David, termasuk Fika.

"Fix, dia bule terganteng yang pernah gue liat selama gue kerja disini!" Ucap Fika, yang merupakan salah satu rekan Bella dari divisi Compliance, saat matanya menangkap sosok David yang tengah berjalan menuju ruang tamu khusus yang berada di koridor utama sambil sesekali mengobrol dengan Caroline yang berdiri di sebelahnya

Bella yang mendengar ucapan Fika hanya mendengus sembari keluar dari persembunyiannya kala dilihatnya David telah menghilang dari pandangannya

"Ganteng tapi akhlak minus mah percuma." Sahut Bella sambil berjalan mendekati Fika

"Lu ngapain tadi duduk disitu?" Tanya Fika dengan heran

"Anu.. kaki gue pegel, jadi gue duduk disitu bentar." Jawab Bella sekenanya sambil membetulkan rambut ikalnya yang terlihat acak-acakan karena sempat tersangkut di kolong meja.

"Ada gitu orang yang kakinya pegel malah duduk di kolong meja?" Tanya Fika makin heran

"Ada, tuh gue tadi." Sahut Bella sambil memasang wajah polos

"Terserah lu deh Bell." Ucap Fika sambil geleng-geleng kepala, wanita itu kemudian terdiam sejenak seolah teringat sesuatu, lalu buru-buru bertanya kepada Bella

"Oh ya.. lu kenal sama bule cakep tadi? Lu tau dari mana kalo doi akhlaknya minus?" Tanya Fika dengan wajah penasaran

"Ya.. kan biasanya gitu Fik, orang yang punya wajah kayak gitu mah akhlaknya kadang justru minus, suka semena-mena, suka seenaknya sendiri, mentang-mentang cakep!" Jawab Bella dengan wajah emosi

"Ya ngga semuanya gitu kali Bell.."

"Semuanya gitu kok Fik."

"Kalo Kevin gimana? Dia kan lumayan cakep tuh, akhlaknya minus ngga?" Tanya Fika dengan wajah jahil.

Bella menatap Fika lalu tersenyum
"Kevin mah beda..hehe." Jawab Bella dengan wajah malu-malu

"Yeee dasar lu!" Sahut Fika sambil menepuk pelan lengan Bella

The XL Girl Named Bella (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang