Bella menarik kedua koper besarnya kearah taksi berwarna biru yang baru saja datang dan kini menunggu di depan rumahnya, wanita itu kemudian menoleh ke belakang, nampak mama dan papanya, beserta Reno sang adik laki-laki, ketiga nya nampak terlihat sedih menyambut kepergiannya.
Bella tersenyum lalu menghampiri mereka
"Bella pergi ngga lama kok mah, pah, Ren.. udah jangan pada sedih yah." Ucap Bella kepada keluarganya ituYasmin yang sedari tadi berusaha terlihat tegar akhirnya meneteskan airmatanya setelah mendengar ucapan Bella
"Have fun ya sayang disana." Ucap Yasmin sambil memeluk Bella, kemudian disusul oleh ayahnya Bella yang ikut memeluknya
"Papa pengen setelah Bella pulang dari Bali, papa bisa lihat wajah anak papa ceria lagi, take your time disana, buang semua beban pikiran kamu, jangan dipikirin lagi kejadian-kejadian kemarin ya sayang." Ucap Ayah Bella.
Bella menggangguk sambil tersenyum
"Iya, makasih ya ma, pa."Bella melirik Reno, satu-satunya orang yang belum mengucapkan sepatah katapun kepadanya.
"Kak." Ucap Reno pelan, wajahnya nampak tegang
"Iya Ren?" Tanya Bella singkat, sedangkan dalam hati ia terharu melihat Adik laki-lakinya itu nampak terlihat berat melepas kepergiannya
"Jangan pergi.." ucap Reno dengan wajah sedih
"Kenapa?" Tanya Bella dengan wajah terbaru
"Gue takut lu disangka Leak sama orang sana."
*
Bella membuka kaca pintu taksinya sesaat sebelum mobil taksi perlahan berjalan, lalu melambaikan tangannya sembari tersenyum ke arah mama dan papa serta Reno yang nampak dari jauh sedang mengusap ubun-ubun kepalanya sendiri setelah menerima jitakan dari Bella
Bella segera menutup kaca mobilnya segera setelah mobil taksi membawanya menjauh dari rumah, wanita itu kemudian menyandarkan kepalanya di jok mobil sembari menghembuskan nafasnya perlahan, sebuah senyuman kembali tersungging di bibir Bella
'Bali, I'm coming for you!'
*
Sementara itu..
Seorang pria berhoodie hitam memperhatikan Bella yang saat itu tengah melambaikan tangan ke arah keluarganya, pria itu berdiri diantara pepohonan, seolah tidak ingin kehadirannya di ketahui siapapun. Pria itu menatap wajah Bella dari kejauhan dengan intens, sebuah senyuman seketika muncul di bibirnya saat melihat wajah Bella yang tersenyum manis
"I missed that smile.." ucap pria itu dalam hati.
***
David melirik jam tangannya sekilas, waktu telah menunjukkan pukul 10:30, pria itu kemudian merapikan dokumen di atas mejanya lalu bergegas menuju pintu keluar, siang ini ia ada rapat internal dengan divisi marketing.
Baru saja tangan David hendak menggapai handle pintu, tiba-tiba dari balik pintu ada seseorang yang lebih dulu membuka pintu ruangannya
"Oops." Kata David kaget ketika orang itu masuk dan menabrak dadanya
Dan orang yang menabraknya itu adalah Stella
"Ohh maaf pak, saya tidak tahu kalo bapak mau keluar." Ucap Stella dengan wajah panik sementara ia langsung mengambil jarak agar tubuh mereka tidak terlalu dekat
"It's okay, kamu sendiri tidak apa-apa kan?" David balik bertanya kepada Stella
Stella mengangguk sambil tersenyum
"Saya tidak apa-apa pak, oh iya.. saya kesini mau menyerahkan dokumen ini ke bapak atas perintah ibu Mona." Ucap Stella sambil menyodorkan sebuah map kuning kepada DavidPria itu melirik jam nya sekilas, meeting sebentar lagi akan di mulai dan ia tidak ingin terlambat
"Umm.. nanti setelah meeting saja saya periksa, tolong dokumennya kamu taruh di atas meja saya ya." Ucap David kepada Stella
"Baik pak." Kata Stella sambil mengangguk.
David berniat segera pergi ke ruangan meeting ketika Stella memanggil namanya
"Pak David."
David menoleh dan mendapati Stella mendekat ke arahnya dengan tiba-tiba
"Maaf pak, letak dasi bapak kurang rapi, saya perbaiki dulu ya pak." Ucap Stella sambil tangannya dengan telaten merapikan dasi David.
David terdiam, ia teringat tadi ia memang sempat mengendurkan dasinya setelah melihat kehadiran Stella, harus ia akui bahwa Stella telah membuat dirinya terguncang saat itu, wanita di hadapannya ini benar-benar mengingatkannya pada sosok istrinya yang telah tiada, Shierra.
"Udah selesai pak David." Ucap Stella sambil tersenyum
"Oh.. oke." Ucap David dengan canggung, ia terlihat kaget setelah menerima perlakuan Stella yang tiba-tiba
Tanpa banyak kata-kata, David akhirnya pergi keluar, meninggalkan Stella sendirian di dalam ruangannya.
*
Stella melangkahkan kakinya menuju meja David, kemudian meletakkan map kuning yang ia pegang di atas meja atasannya itu.
Stella hendak pergi keluar dari ruangan ketika ujung matanya menangkap bingkai foto yang terletak di sudut meja.
Tangan wanita itu mengambil bingkai foto itu lalu mengamati foto yang ia pegang, nampak terlihat di foto David tengah mengendong anaknya dan merangkul mesra mendiang istrinya.
perlahan sebuah senyuman tercetak di bibir Stella
"Hi Shierra." Ucap wanita itu pelan
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The XL Girl Named Bella (COMPLETED)
RomansaBrakk! Bella sudah tidak sanggup lagi mendengar ucapan dari ibunya Kevin, tanpa sadar ia menjatuhkan ponselnya hingga ponsel itu membentur lantai dengan keras. "Kenapa kak?! Ada apa??" Tanya Reno dengan panik kepada kakaknya itu, orang-orang yang se...