Hari ini tepat hari ke-3 Stella dan Shierra mencari sosok Pria-pemberi-payung itu di situs kampus, mereka berharap bisa segera menemukan pria itu secepatnya, namun sampai sekarang usaha mereka belum membuahkan hasil, data mengenai pria itu belum juga ditemukan.
"Bagaimana kalau ternyata dia tidak kuliah disini?" Tanya Shierra kepada Stella yang nampak frustasi
"Entahlah, aku sudah menyerah sekarang." Kata Stella sambil menutup laptopnya dengan keras. Dapat dilihat dengan jelas raut kekecewaan di wajah wanita itu sekarang.
"Jangan menyerah, masih ada beberapa fakultas yang belum selesai kita cek." Kata Shierra dengan cepat, bermaksud menenangkan Stella.
Butuh beberapa saat bagi Stella untuk menganggukan kepalanya.
"Baiklah." Ucapnya dengan suara pelan.Shierra melirik jam tangannya sekilas, lalu kemudian mengambil tas nya.
"Oke, ada baiknya kita sudahi dulu investigasi kita hari ini, nona Stella." Ucapnya sambil tertawa.Stella terkekeh mendengar ucapan Shierra.
"Kamu mau langsung pulang?" Tanyanya.Shierra menggelengkan kepalanya
"Tidak, aku ada janji temu dengan seseorang hari ini, dan dia sudah menjemputku." Ucap Shierra sambil tersenyum.Stella buru-buru menutup mulutnya dengan gerakan dramatis
"Apakah nona Shierra sudah memiliki kekasih yang baru?"Pertanyaan itu sukses membuat Shierra tertawa
"Sepertinya akan begitu." Jawabnya dengan singkat dan penuh misteri."Ceritakan padaku siapa pria beruntung itu." Kata Stella dengan cepat, wajahnya terlihat penasaran.
"Umm.. pria yang beruntung itu adalah orang yang sangat spesial bagiku, dan akan butuh waktu banyak untuk menjelaskannya, aku akan menceritakan semuanya padamu besok, bagaimana?" Kata Shierra
Stella mengangguk senang.
"Baiklah, sampai bertemu lagi besok."***
Shierra berkali-kali melirik David yang tengah menyetir disebelahnya, sampai saat ini ia masih tidak percaya bahwa sosok pria yang telah lama ia kenal ini datang jauh-jauh dari Kanada hanya untuk menemuinya, dan lebih jauh lagi sosok pria itu sekarang sepuluh kali lipat lebih tampan daripada terakhir kali ia temui, yaitu ketika dirinya dan David masih kecil.
"Bagaimana kamu bisa tau gedung fakultas ku, David? Letaknya agak jauh dari gerbang masuk, dan juga tidak ada papan petunjuk." Tanya Shierra sambil berusaha mencari bahan pembicaraan, entah kenapa rasanya terasa canggung, padahal sebelumnya ia dan David sering melakukan video call dan saling menyapa.
David tersenyum mendengar pertanyaan itu.
"Sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku datang kesini." Ucap David pelan, kali ini wajahnya terlihat malu-malu."Maksudmu?" Tanya Shierra dengan heran.
"Beberapa hari yang lalu aku datang kesini dan berniat mengejutkanmu, tapi sayangnya situasi sangat tidak mendukung saat itu, hujan turun sangat lebat dan tiba-tiba saja ada urusan mendadak terkait pekerjaan, jadi aku memutuskan untuk langsung kembali ke hotel setelah berhasil menemukan gedung fakultasmu." Ungkap David.
"Astaga.." Shierra tidak mampu mengucapkan apapun, ia terlalu kaget dengan apa yang baru saja David katakan.
"Kenapa? Aku terdengar sangat bodoh ya?" Tanya David, wajahnya terlihat memerah.
Shierra buru-buru menggelengkan kepalanya.
"Tidak, aku menghargai usahamu David, seperti biasa kamu selalu penuh kejutan ya." Ucap Shierra sambil berusaha menahan tawa.David terkekeh mendengar ucapan Shierra
"Tentu saja, tidak ada yang lebih mengasyikan daripada mengejutkanmu." Kata pria itu dengan lugasShierra kembali menatap David, mengamati wajah pria itu yang rupawan lengkap dengan sepasang mata biru jernih.
KAMU SEDANG MEMBACA
The XL Girl Named Bella (COMPLETED)
RomanceBrakk! Bella sudah tidak sanggup lagi mendengar ucapan dari ibunya Kevin, tanpa sadar ia menjatuhkan ponselnya hingga ponsel itu membentur lantai dengan keras. "Kenapa kak?! Ada apa??" Tanya Reno dengan panik kepada kakaknya itu, orang-orang yang se...