Rio menyalakan laptopnya lalu mencolokkan sebuah flashdisk ke soket yang ada di laptop, tak lama kemudian pria itu menunjukkan sebuah rekaman kepada David dari laptopnya.
Rekaman itu di ambil di hari yang sama ketika peristiwa naas yang merenggut nyawa Shierra itu terjadi, yang dibuktikan dengan adanya tanggal dan jam di sudut kanan bawah rekaman.
David tertegun melihat sebuah mobil yang ada pada rekaman tersebut, mobil yang sama dengan mobil yang telah menabrak istrinya hingga tewas. Tiba-tiba saja terlihat seseorang memasuki mobil itu, ia mengenakan hoodie jacket dan menutupi kepalanya dengan tudung hoodie, wajahnya tertutup dengan masker, sementara itu terlihat jelas orang itu mengenakan sarung tangan saat ia hendak membuka pintu mobilnya.
Rio menekan tombol pause lalu menoleh ke arah kliennya itu.
"Pak David tentu masih ingat dengan mobil ini kan?" Tanya pria itu.
David menganggukkan kepalanya perlahan tanpa mengucapkan sepatah katapun, hatinya kembali terasa sangat sakit saat ini.
Rio kemudian menoleh ke arah Mona
"Bu Mona, bisa tolong ceritakan ulang apa yang terjadi kepada saya dan bapak David?"Mona menelan ludahnya yang terasa kelu sembari sekilas melirik ke arah David, lalu perlahan wanita paruh baya itu menganggukkan kepalanya.
"Baik, silahkan saja bu." ucap Rio.
Mona menarik nafasnya perlahan, lalu mulai menceritakan sebuah dosa besar yang sejak bertahun-tahun lalu terus menyiksanya itu.
"Mobil itu milik anak saya, dan orang yang ada di rekaman itu adalah anak perempuan saya, dia mendapatkan mobil itu tiga hari sebelum peristiwa tabrak lari itu terjadi.."
*flashback on*
Mona yang baru saja pulang dari kantor terlihat kaget mendapati sebuah mobil SUV keluaran Vitara Escudo Sidekick tiba-tiba terparkir di dalam parkiran rumahnya, ia kemudian masuk ke rumah dan menemukan Stella, anaknya yang baru pindah dari Kanada dan telah sebulan menetap di Indonesia itu ternyata sedang berkunjung, terlihat saat ini ia tengah mengunyah roti panggang yang masih hangat.
"Kamu baru membeli mobil?" tanya Mona sembari melepas sepatunya.
Stella tersenyum kecil lalu menganggukkan kepalanya perlahan
"Yup, bisa dibilang begitu.""Oh, aku tidak tau kamu menyukai mobil SUV, dan mobil diluar itu terlihat sedikit.. kuno." ucap Mona dengan wajah meledek.
Stella memasukkan suapan terakhir roti panggang ke dalam mulutnya, sebelum akhirnya ia membalas perkataan Mona
"Biarkan saja, aku juga tidak akan lama memakai mobil itu." ucapnya pelan."Kenapa begitu?" tanya Mona dengan heran.
Stella menggelengkan kepalanya perlahan sembari mengunyah roti dimulutnya.
"Mama tidak perlu tau alasannya, yang mama perlu tau adalah.. aku melarang keras mama menyentuh mobil itu, bahkan seujung kukupun."*
Sunday, the 'That' day.
Mona tengah menekan tombol-tombol di remote tv dengan ekspresi bosan, tidak ada saluran tv yang menurutnya cukup menarik untuk ditonton saat itu, dan seketika ia merindukan meja kerjanya di kantor, sembari berharap hari minggu yang menjemukan ini segera berlalu.
Tiba-tiba saluran tv menayangkan sebuah 'Breaking News', dengan durasi hanya berkisar kurang 3 menit.
'Telah terjadi peristiwa tabrak lari di area parkiran Mall X pada pukul 9 pagi tadi, peristiwa itu menewaskan seorang wanita berinisial S yang merupakan seorang warga asing, kejadian tabrak lari ini kemungkinan besar merupakan pembunuhan terencana, berdasarkan informasi dari tim kepolisian yang mengusut kasus ini, mereka menemukan mobil pelaku di sebuah tanah kosong dengan jarak 700 meter dari Mall X setelah sebelumnya mobil itu menabrak palang parkir di pintu selatan Mall lalu membaur dengan kendaraan yang melintas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The XL Girl Named Bella (COMPLETED)
RomansaBrakk! Bella sudah tidak sanggup lagi mendengar ucapan dari ibunya Kevin, tanpa sadar ia menjatuhkan ponselnya hingga ponsel itu membentur lantai dengan keras. "Kenapa kak?! Ada apa??" Tanya Reno dengan panik kepada kakaknya itu, orang-orang yang se...