Symbol

1.4K 171 24
                                    

David kini tengah berdiri tepat di depan pintu kamar Bella, beberapa kali terlihat tangannya hendak mengetuk pintu, namun ia urungkan sepersekian detik kemudian.

Terlihat jelas raut wajah pria itu tengah diliputi rasa menyesal atas ucapannya semalam, sungguh ia sama sekali tidak menginginkan kepergian Bella, ia tidak akan pernah siap jika harus kehilangan wanita itu untuk selama-lamanya.

'Blakk'

Pintu kamar tiba-tiba menjeblak terbuka dari dalam, terlihat Bella yang nampak kaget begitu mendapati sosok David yang tiba-tiba saja sudah berdiri dihadapannya.

"Kamu kenapa ada di sini?" tanya Bella dengan bingung kepada David

"Bella, we need to talk." ucap David dengan sungguh-sungguh.

**

Bella menyodorkan secangkir teh hangat kepada David, yang kemudian langsung diminum oleh pria itu.

Setelah meminum beberapa teguk teh itu, David merasakan tubuhnya mulai terasa rileks, hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka suara.

"Mengenai ucapanku semalam..."

"Bagaimana kondisimu pagi ini Dave?"

David terdiam sesaat ketika Bella memotong ucapannya, dilihatnya raut wajah wanita itu yang tengah diliputi rasa khawatir

"Aku baik-baik saja, sedikit pusing sebenarnya, tapi selain itu aku merasa baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir." jawab David sembari memaksakan dirinya tersenyum.

Bella tidak mengatakan apapun, ia hanya tersenyum lega mendengar jawaban itu sembari mulai menyesap teh hangat dari cangkir yang ia pegang.

"Aku akan menunggumu."

Pupil mata Bella membesar ketika ia mendengar ucapan itu, wanita itu menurunkan cangkir tehnya lalu menoleh ke arah David yang ternyata tengah menatapnya

"Aku akan menunggumu Bella, sampai kapanpun, aku akan menunggu sampai kamu dan keluargamu siap untuk menerima kehadiranku, dan aku ingin minta maaf atas ucapanku semalam, aku.. aku terlalu takut untuk kehilanganmu sampai akhirnya aku bersikap egois, aku tidak seharusnya mengatakan hal bodoh itu semalam.."

Perlahan Bella merasakan bola matanya memanas, betapa lega hatinya saat ini mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh David.

Tanpa mengatakan apapun lagi Bella dengan cepat meletakkan cangkir tehnya di atas meja lalu memeluk erat tubuh David.

"Aku senang bahwa kamu akhirnya memahamiku David, aku juga minta maaf karena harus membuatmu menunggu..." ucap Bella dengan sedikit terisak

"Ssstt... you don't need to say sorry, kamu memiliki alasan yang jelas untuk itu, aku hanya bisa menjanjikan kepadamu bahwa aku tidak akan pernah meninggalkanmu sampai kapanpun, I need you Bella, and Noah needs you too, kamu adalah bagian dari kami, kamu tau itu kan?" David membalas pelukan Bella dengan hangat sembari mengusap pelan punggung wanita itu.

Bella menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, ia merasa sangat bahagia saat ini, seketika suasana hatinya beratus-ratus kali lipat lebih baik dari sebelumnya.

Dan ternyata, kebahagiaan Bella tidak cukup hanya disitu saja.

David melepaskan tubuhnya dari pelukan Bella dengan hati-hati, sambil tersenyum pria itu menarik keluar sebuah kotak beludru kecil dari dalam saku celananya.

Mulut Bella seketika terbuka saat melihat kotak kecil itu, ia semakin terkejut saat David membuka kotak kecil itu lalu mengeluarkan sebuah cincin cantik berwarna silver. Bella secara refleks berdiri lalu melangkah mundur sembari menutup mulutnya dengan ekspresi tidak percaya.

The XL Girl Named Bella (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang