"Do you still love Kevin?"
Bella menelan ludahnya yang tiba-tiba terasa kelu setelah mendengar pertanyaan dari ibunya itu.
Begitu memalukan rasanya mengingat setelah apa yang terjadi ia masih mencintai pria itu, dan mengharapkan keajaiban bahwa Kevin akan kembali kepadanya, mencintainya, mengucapkan kata-kata manis padanya, dan mengobati luka di hatinya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap malam ia mengharapkan suatu saat akan ada keajaiban itu.
"Bella ngga tau ma.. Bella kepengen banget bisa ngelupain Kevin, tapi ngga bisa..haha Bella bodoh banget yah ma." Jawab Bella sambil tertawa dengan pahit.
"Ngga sayang, mama ngerti perasaan kamu, memang ngga mudah buat ngelupain orang yang kita cintai, smuanya butuh proses nak.. dan kalaupun memang Kevin adalah pria yang ditakdirkan untuk kamu, dia pasti akan kembali ke kamu sayang.." kata Yasmin dari balik telepon, suara ibunya terdengar sedih saat mengatakan hal itu.
Bella tanpa sadar menggelengkan kepalanya mendengar ucapan ibunya itu
'Ngga ma, dia ngga mungkin kembali.' Kata Bella dalam hati."Maa, Bella udah ngantuk, nanti Bella hubungin lagi yah."
Bella memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan dengan ibunya di telepon, lebih cepat dari yang seharusnya. Membicarakan Kevin seketika membuat fisik maupun batinnya menjadi terasa sangat lelah
Setelah beberapa saat, Bella memutuskan untuk langsung keluar dari kamarnya untuk mengembalikan ponsel milik David, dan tepat ketika Bella membuka pintu, wanita itu mendapati David baru saja keluar dari kamar Noah.
"Thanks." Kata Bella sembari menyodorkan ponsel ditangannya kepada David.
"No problem Bell, kamu siap-siap yah, bentar lagi kita makan diluar." Kata David sambil mengambil ponselnya
"Makan?" Tanya Bella dengan kaget, seolah David baru saja mengucapkan kata keramat kepadanya
David terlihat bingung melihat respon Bella yang nampak kaget
"Iya, kenapa memangnya?" Tanya David
"Kruyuukk.."
tiba-tiba saja perut Bella berbunyi dengan keras. Bella baru sadar dia sedari tadi siang sama sekali belum mengisi perutnya dengan makanan, dan sekarang perutnya meraung kelaparan
Bella shock, David apalagi, kemudian Bella mendapati pria itu terlihat berusaha menahan tawa.
"Aishh perut sialannn, malu-maluin aja.' Maki Bella dalam hati.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, hujan lebat dan disertai petir beberapa saat yang lalu kini sudah tergantikan oleh gerimis tipis. Yasmin menoleh ke arah Ronald, suaminya. Pria itu kini sudah tertidur dengan lelap.
Wanita itu dengan pelan-pelan turun dari tempat tidurnya lalu mengenakan mantel, tak lupa ia kemudian mengambil selembar handuk yang tersimpan di dalam lemari, handuk untuk seseorang yang sampai saat ini masih diam mematung di depan rumahnya.
*
"Brukk."
Untuk kesekian kalinya lutut Kevin membentur aspal yang basah dengan kerasnya. Pria itu mencoba bangkit kembali dengan sisa-sisa kekuatan yang ia miliki, namun kemudian gagal, tubuhnya terasa sangat lemah sekarang.
'Bodoh.'
Umpat Kevin kepada dirinya.
Ia tau tidak seharusnya ia melakukan hal bodoh ini, ia tau bahwa apa yang ia lakukan hanyalah sia-sia dan akan menyakiti dirinya sendiri, ia tau selamanya ia tidak akan mendapatkan maaf dari Bella dan dari seluruh anggota keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The XL Girl Named Bella (COMPLETED)
عاطفيةBrakk! Bella sudah tidak sanggup lagi mendengar ucapan dari ibunya Kevin, tanpa sadar ia menjatuhkan ponselnya hingga ponsel itu membentur lantai dengan keras. "Kenapa kak?! Ada apa??" Tanya Reno dengan panik kepada kakaknya itu, orang-orang yang se...