Selamat datang lagi, silahkan menikmati sajian hangat pemuas hasrat para pecandu cerita. (◠‿・)
____
"Ayo turun."
Mereka turun dan memasuki vila yang kini tidak ada pengunjungnya karena memang sudah dikosongkan untuk ketenangan mereka.
Rencana pertama, mereka akan berpesta barbeque malam ini, kemudian nonton bareng genre Thriller dan action kesukaan para anak cowok pada umumnya. Setelahnya istirahat, dan paginya biarlah mereka menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan.
"Bang, itu dagingnya belum dibalik."
"Kak Bara, itu tuh apinya mati."
"Jangan diabisin dulu makanannya."
"Kak Louis minta ditabok ya. Udah tau apinya kecil malah disiram air."
"Kak Bara, sekali lagi lo usil, gue buang lo ke empang."
"Abang ih, kenapa tiba-tiba rese sih."
"Kak Arga gak usah mulai ya."
"Mentang-mentang gue cantik, diusilin mulu."
"OASUUU!! GUE KUTUK LO JADI BATU!!"
Dan entahlah, Meda yang dimanfaatkan dan dijadikan bahan keisengan Abang dan yang lainnya itu memberengut. Ia kesal. Tapi karena tontonan mereka tentang psikopat, dia yang terlanjur takut jika ada psikopat yang tiba-tiba mendatanginya jika ia beranjak darisana pun akhirnya menetap, meskipun diisengi berkali-kali.
Ya, setelah acara barbeque, mereka nonton bareng di tempat outdor yang sudah disiapkan. Jadi tidak perlu pindah tempat untuk sekedar menonton.
Dan sekarang,
"Kak Arga gue gak bisa." Rengeknya, ketika melihat Arga menganggur diantara semua teman-temannya. Mereka sedang mendirikan tenda sekarang. Tidak memperdulikan seberapa larut sekarang, karena ide mendirikan tenda baru saja tercetus diotak cantik satu-satunya gadis disana.
Arga berdiri ogah-ogahan, menjitak dahi gadis yang sedang mencerucutkan bibirnya itu. "Yang buat ide camping siapa, yang repot siapa." Gerutunya.
Ctakkk..
"Awhh, kasar banget jadi cowok. Gue sumpahin jomblo seumur hidup lo." Sumpahnya. Dahinya yang cantik mulus tanpa dosa memerah seketika. Ckk, Arga sialan.
Setelah semua beres. Mereka segera masuk tenda masing-masing. Ares dengan Louis, Arga dengan Bara, dan Meda yang sendirian. "Abang tega ngebiarin Meda tidur sendirian?" melasnya pada Ares yang sedang menatapnya tanpa minat.
"Siapa suruh tadi ikut nonton. Takut kan lo. Tidur di dalem sana." Kata Ares dengan nada memerintah.
Meda menggeleng seru, matanya berkaca-kaca dengan memainkan jarinya imut. "Gak mau, gak ada temennya, hikss.."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA
FantasyBagaimana bisa?? Dia seharusnya sudah mati Tapi Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk tau mengapa ia mati, dan apa alasan ia bisa mati. Lalu kenapa ia kembali? Lagi- lagi, ia terkejut dengan fakta bahwa Tuhan memberinya berkah dengan kesempatan k...