ANDROMEDA : Part 60

3.2K 388 14
                                    

___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________

Meda terdiam kosong.

Yang ia harapkan bukan seperti ini, tapi Tuhan membuatnya seperti itu. Apakah semua berhubungan dengan takdirnya yang memang bukan untuk Irgi?

Karena nyatanya, diakhir kehidupannya yang lalu ia ditakdirkan mati.

Apakah mungkin dikehidupan yang sekarang ia juga akan mengalami kematian, lagi?

"Sayang!!"

"Emm"

Ia menggumam tanpa berniat menoleh. Cassy duduk disebelahnya dan merangkul dirinya. Wanita berdaster itu menatap searah dengan apa yang ditatapnya. Langit berbintang.

"Kamu tau? bintang adalah benda langit paling setia. Padanya kita bisa belajar, tentang arti kesetiaan. Meskipun cahayanya tak pernah lelah berbinar, meski seringkali tercampakkan, atau mungkin kadang kala ia tak nampak dari bumi kita berpijak. Tapi ia masih saja setia menemani langit malam. Ia selalu hadir. Ia tak jengah bersinar, meski cahayanya terampas oleh biasan bulan."

"Lihat bintang paling terang itu!!" Cassy menunjuk keatas menunjuk dimana bintang yang dimaksudnya.

Gadis itu melihat kearah dimana tangan ibunya tertuju. Begitu ia lihat, bintang itu berkedip seakan mengerti bahwa ia sedang menatapnya.

"Mungkin itu bukan bintang, melainkan itu cinta dari orang-orang yang menghilang dari kita, ia mengalir dan menyinari kita untuk memberi tahu kita bahwa mereka bahagia."

Bintang itu kembali berkedip.

Entah mengapa hatinya menghangat.

Ia tatap lagi bintang itu lebih lama.

"Ma, apa mungkin Mommy, Daddy, dan Irgi lagi lihatin kita darisana?"

Cassy tersenyum.

Akhirnya putrinya mau mengeluarkan suaranya. Sebuah perkembangan setelah 2 hari gadis itu mengurung diri tanpa mau berbicara pada siapapun.

"Mungkin saja, yang terpenting kamu harus selalu mengirimkan doa pada mereka." Wanita itu mengusap rambut anak gadisnya. Sangat bahagia rasanya bisa melihat putrinya mau ditemui dan mulai mengeluarkan suaranya.

Meda tersenyum tipis.

Kehilangan memang bisa membuat kita melupakan segalanya. Yang pandai bahkan bisa menjadi gila hanya karena kehilangan. Sehebat itu dampak kehilangan.

"Duh cantiknya kalo senyum gini."

Meda terkekeh mendengar celetukan wanita itu.

"Udah ya sedihnya, kalo kamu sedih kita semua juga ikut sedih. Papa, Mama, Eros, apalagi kakakmu, mereka semua nungguin kamu dibawah. Nunggu kamu keluar. Kakekmu bahkan sudah uring-uringan ngeliat cucunya sedih."

Gadis itu masih berusaha menetralkan dadanya yang sesak. Entahlah ia merasa seperti kehilangan segalanya. Orangtuanya yang bahkan sama sekali belum ia ingat rupa wajahnya, begitupun Irgi yang pergi membawa hatinya.

ANDROMEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang