_________
Anggap saja Kenzo gila karena sengaja mengikuti Meda. Bukan karena kurang kerjaan, ia sangat sibuk malah. Tapi lupakan soal itu sekarang, karena melihat Meda setiap saat adalah hal yang paling ia inginkan di dunia ini.
Ya ia memang gila.
Setelah menceritakan siapa dirinya pada gadis itu, ia sudah tidak lagi menyembunyikan perasaannya, ya meskipun belum mengatakan secara langsung.
Karena Meda akan ke Surabaya, maka ia akan memindahkan meetingnya ke kota itu. Lagipula kliennya memang darisana. Dan selama ia menjalani meeting, ia mengutus orang-orangnya untuk mengikuti kemanapun Meda pergi.
"Progres perusahaan yang nyaris kolaps itu akhirnya teratasi berkat ide dan gagasan yang tuan Darmawan ajukan. Maka dari itu.."
Belum juga juru bicara itu menyelesaikan ucapannya, ponsel Kenzo berdering nyaring.
Pria itu mengangkat tangannya dengan telapak tangan yang membuka, pertanda siapapun harus berhenti melakukan apapun kegiatannya agar ia bisa mendengarkan suara dari sebrang dengan jelas.
"Maaf, sir. Nona Meda dalam bahaya."
Wajah pria itu mengeras dan tangannya terkepal cukup kuat ia pun mengangguk walaupun ia tau orang diseberang sana tidak melihatnya.
"Kirim lokasinya sekarang juga!!"
Setelahnya ia tutup panggilan sepihak sebelum akhirnya menatap audience yang mengikuti meeting kali ini.
"Terimakasih apresiasinya, tapi saya harus pamit." Pria itu berdiri sambil memberi kode pada asistennya untuk mewakilinya menjelaskan yang terjadi lalu pergi.
"Maaf tuan-tuan dan nona-nona, tuan Muda memiliki urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan. Saya mewakili tuan Muda meminta maaf yang sebesar-besarnya jika nantinya tidak bisa berpartisipasi untuk pesta setelah ini."
Semua orang diruangan itupun memaklumi, meskipun sedikit menyayangkan ketidakhadiran pemilik sah Darmawan group itu, karena dengan adanya pemuda itu jelas bisa menaikkan status sosial mereka.
Kenzo meninggalkan Harto diruangan meeting dan segera melajukan mobilnya menuju tempat yang dituju. Biarkan pria itu menyusul nantinya.
Begitu melihat Meda dikepung, ia segera berteriak untuk mengalihkan perhatian mereka.
"HEEEYYYY!!!"
Berhasil!!
Meda juga memanfaatkan keadaan dengan baik dan segera menuju kearahnya. Tapi ada satu hal yang baru disadarinya, orang yang memberi kabar bahwa Meda dikepung berada diantara mereka.
Pengkhianat!!
Ia harus siap menjadi umpan, dan membiarkan Meda pergi mencari bantuan. Jika ia menggunakan alatnya, maka pengkhianat itu akan mengetahui rencananya. Lebih baik lupakan soal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA
FantasyBagaimana bisa?? Dia seharusnya sudah mati Tapi Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk tau mengapa ia mati, dan apa alasan ia bisa mati. Lalu kenapa ia kembali? Lagi- lagi, ia terkejut dengan fakta bahwa Tuhan memberinya berkah dengan kesempatan k...